PEMBELAJARAN AKTIF MELALUI METODE IMLA’ UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN AGAMA ISLAM PADA SISWA
Keterampilan baca-tulis merupakan modal utama bagi murid. Dengan bekal kemampuan baca tulis, murid dapat mempelajari ilmu lain; dapat mengkomunikasikan gagasannya, dan dapat mengekspresikan dirinya. Kegagalan dalam penguasaan keterampilan ini akan mengakibatkan masalah yang fatal, baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maupun untuk menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan. Namun, modal utama yang penting ini, masih belum merata dimiliki para murid. Banyak murid yang masih belum dapat membaca dan menulis. Harian Kompas (26 juli 1999) melaporkan bahwa di Propinsi Irian Jaya ada murid berijazah SD tidak dapat membaca. Bahkan ada siswa kelas 1 SMP Timika yang mengaku tidak dapat membaca apa yang ditulisnya.
Sementara itu, para guru sekolah dasar masih berkutat tentang bagaimana membuat metode mengajar baca-tulis yang cepat pada siswa. Di sekolah Dasar antara siswa yang telah dan belum mampu membaca dan menulis dibedakan dengan siswa yang belum mampu membaca dan menulis. Kecenderungan tersebut misalnya tampak dengan adanya pengelompokan anak yang sudah dan belum pandai membaca dan menulis. Perlakuan itu menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang tua, karena anaknya ditempatkan dalam kelompok yang belum pandai membaca dan menulis. Untuk memenuhi tuntutan masyarakat, tumbuh kecenderungan baru berupa pengajaran baca-tulis melalui pendekatan yang baru bagi siswa kelas rendah supaya mereka bisa mengikuti materi pelajaran dengan lancar.
Pada pembelajaran Belajar Quran Hadist di tingkat sekolah dasar / madrasah ibtidaiyah sangat mengandalkan penggunaan metode-metode yang atraktif dan menarik. Pembelajaran yang menarik akan memikat anak-anak untuk terus dan betah mempelajari Belajar Quran Hadist sebagai bahasa ke-2 setelah bahasa ibu. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan dengan mudah meningkatkan prestasi siswa dalam bidang bahasa. Di sebagian siswa, pembelajaran Belajar Quran Hadist sangat membosankan karena mereka sudah merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa menjadi lemah dalam penangkapan materi tersebut. Penulis sebagai guru Belajar Quran Hadist sangat merasakan problem pembelajaran yang terjadi selama ini.... Selengkapnya Download di sini