Alfan Fazan Jr.: Madrasah - Oretan tentang pendidikan di Indonesia
Tampilkan postingan dengan label Madrasah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Madrasah. Tampilkan semua postingan
Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Istikmalunnajah Pasongsongan 0

Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Istikmalunnajah Pasongsongan


Jauh sebelum menjamurnya lembaga-lembaga pendidikan di daerah pedesaan, berdirilah sebuah pondok kecil di dusun pakotan desa pasongsongan kecamatan pasongsongan, dengan nama pondok Al-istikmal yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan.

Seiring dengan perkembangan pendidikan di pesantren tersebut, masyarakat mulai menyadari pentingnya ilmu pengetahuan bagi masa depan generasi muda penerus perjuangan bangsa, sehingga mereka menginginkan berdirinya sebuah lembaga pendidikan formal bernuansa islam setingkat sekolah lanjutan pertama, sehubungan dengan didirikannya lembaga pendidikan formal bernuansa islam setingkat sekolah dasar beberapa sebelumya.

Berangkat dari tuntutran masyarakat pasongsongan itulah kemudian para tokoh masyarakat berinisiatif untuk membidani lahirnya sebuah lembaga pendidikan bernuansa islam setingkat sekolah lanjutan pertama tersebuat. Setelah melalui beberapa kali diskusi, pertemuan dan musyawarah mufakat akhirnya pada tahun 1983, berdirilah lembaga pendidikan dimaksud dengan nama Madrasah Tsanawiyah Istuikmalunnajah (MTs.I) yang ditetapkan dikomplek Pondok Al-Istikmal, dengan tenaga pendidik yang direkrut dari tokoh-tokoh dan pemerhati pendidikan di sekitar pesantren.

Satu tahun kemudian, dengan memperhatikan pertimbangan lokasi yang kurang strategis, dan berdirinya lembaga pendidika umum setingkat sekolah lanjuta pertama di wilayah kecamatan pasongsongan, maka lokasi Madrasah Tsanawiyah Istiklmalunnajah kemudian di pidahkan kelokasi yang strategis dengan menumpang pada lembaga pendidikan islam yang lain yaitu Madrasah Ibtida’iyah Annajah yang terletak di dekat jalan raya jalur utama trasportasi Sumenep – Kamal.

Dengan pidahnya lokasi Madrasah Tsanawiyah Istikmalunnajah dari komplek pondok pesantren Al-Istikmal ke lokal Madrasah Ibtidaiyah Annajah, maka Kepala Madrasah Tsanawiyah Istikmalunnajah ketika itu yang juga sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al-Istikmal kemudian meyerahkan pengelolaan lembaga tersebut kepada Yayasa Lembaga Pendidikan Ma’arif Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) kecamatan Pasongsongan yang memang menangani program pendidikan keislaman.

Setelah 5 tahun menumpang di MI Annajah, Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif mendapatkan sebidang tanah wakaf seluas 900 m2 dari seorang dermawan yang lokasinya tepat di sebelah MI Annajah, yang kemudian dibangun diatasnya 3 lokal Madrasah Tsanawiyah Istikmalunnajah. Pada tahun yang sama Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif merintis lembaga pendidikan Formal setingkat sekolah lanjutan atas yang di tempatkan di lokal MI Annajah.

Pada tahun 2003, dengan semakin bertambahnya jumlah siswa di MTs. Istikmalunnajah, maka MTs. Istikmalunnajah menyelenggarakan kelas paralel yang memisahkan antara siswa dan siswi, sehingga menuntut pihak yayasan untuk membangun lokal kelas baru, yang kemudian di tempatkan di lantai atas gedung pertama.

M. Kamilul Himam
Yang Muda Yang Berprestasi 0

Yang Muda Yang Berprestasi

MTs. Istikmalunnajah kembali mengukir prestasi. Kali ini melalui ajang Kompetisi Matematika 3 (KM3) yang diselenggarakan oleh MGMP Matematika SMP/MTs se-kabupaten Sumenep, pada tanggal 7 Maret 2019 yang lalu. 

Kompetisi yang dilaksanakan untuk kali ketiga ini, merupakan ajang yang pertama kali diikuti oleh MTs. Istikmalunnajah, karena pada penyelenggaraan sebelumnya MTs. Istikmalunnajah belum bisa mengirimkan delegasinya. 

Pada even bergengsi yang dilaksanakan di SMPN 2 Sumenep ini, MTs Istikmalunnajah mengutus Salimul Gufron dan Ach. Saif Ali Murtadlo dari kelas VII, sedangkan dari kelas VIII diwakili oleh Naura Yasmin Camilia, Bastia Fatwa Islami, dan Syamsul Arifin. Babak penyisihan dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 10.00 WIB. Kurang lebih pukul 12.30 WIB 10 besar dari masing-masing jenjang diumumkan. Ternyata untuk kelas VII, Salimul Gufron berhasil menduduki peringkat ke-3 dan berhak masuk ke babak final. 

Pada babak final yang dimulai pukul 14.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB, Salimul Gufron merupakan satu-satunya peserta yang berasal dari Madrasah Swasta. Namun hasil akhir telah ditetapkan dan Salimul Gufron harus puas di peringkat ke-6. Walaupun pulang dengan tidak membawa piala, tapi pencapaian ini sudah sangat membanggakan bagi kita semua. 

“Di babak final, waktunya terlalu singkat, apalagi soalnya diberikan dengan cara didekte,” jawab siswa kelahiran Sumenep, tanggal 25 Mei 2005 ini ketika ditanya kesulitannya di babak final. 

Mengukir prestasi rupanya bukan hal yang asing bagi putra kebanggaan bapak Busriyanto dan ibu Kholisatun Nafsiah ini. Selain ajang KM3, Gufron pernah menjadi juara ke-2 lomba catur pada tahun 2018, juara ke-6 lomba catur tahun 2017 dan juara ke-6 olimpiade Matematika tahun 2017 se-Kabupaten Sumenep yang diadakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Sumenep. 

“Keren dan membanggakan. Gufron membuktikan bahwa MTs. Istikmalunnajah bisa bersaing dengan sekolah-sekolah negeri dan umum”. Tutur Ibu Syarifatul Hasanah, Guru Matematika yang turut mendampingi pada ajang KM3 tersebut.(Fitrah Tri Cahyani/ISNA) 

Menjadi siswa yang berprestasi di sekolah merupakan keinginan bagi semua siswa. Siapa sih, yang tidak mau menjadi siswa berprestasi?. Menjadi siswa berprestasi itu mempunyai banyak sekali manfaat, diantaranya adalah : 1) Masa depan yang cerah; 2) Membanggakan keluarga; 3) Mengharumkan nama sekolah; 4) Menimbulkan motivasi pada diri orang lain; 5) Mendapat pahala dari Allah, SWT. Prestasi merupakan suatu ungkapan yang diperuntukkan pada seseorang yang mampu mengasah kelebihannya dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif serta berusaha untuk meminimalisir kekurangannya. Nah, di MTs kita tercinta ini ternyata banyak siswa yang berprestasi lho, yang lebih membanggakan lagi tanggal 7 Maret 2019 kemarin, ada beberapa siswa yang ikut Kompetisi Matematika 3 (KM3) jenjang SMP/MTs se-Kabupaten Sumenep dan salah satu siswanya mendapatkan juara ke-6 yang awalnya sempat menduduki peringkat ke-3 di babak penyisihan. 

Kompetisi Matematika 3 (KM3) adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh MGMP Matematika SMP/MTs se-Kabupaten Sumenep. Tahun 2019 adalah kali ketiga pelaksanaan kompetisi ini. Adalah Salimul Gufron siswa kelas VII A MTs Istikmalunnajah yang berhasil mendapatkan juara ke-6 pada Kompetisi Matematika tersebut. Siswa kelahiran Sumenep, tanggal 25 Mei 2005 ini bersaing dengan ratusan siswa-siswi dari seluruh SMP/MTs se-Kabupaten Sumenep. Sewaktu masih menjadi siswa MI An-Najah, putra dari bapak Busriyanto dan ibu Kholisatun Nafsiah ini pernah menjadi juara ke-2 lomba catur tahun 2018, juara ke-6 lomba catur tahun 2017 dan juara ke-6 olimpiade Matematika tahun 2017 se-Kabupaten Sumenep yang diadakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Sumenep. Wah, ternyata Salimul Gufron ini banyak sekali prestasinya. Semoga siswa-siswi yang lain dapat termotivasi untuk bisa berprestasi juga. Aamiin.
6 Siswa MTs. Wakili Sumenep ke Jawa Timur 0

6 Siswa MTs. Wakili Sumenep ke Jawa Timur


Sebanyak 5 siswi dan 1 siswa MTs. Istikmalunnajah terpilih untuk mewakili kabupaten Sumenep ke tingkat Jawa Timur dalam Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) 2015 yang diadakan di kota Batu Malang.

Mereka adalah Syaifuddin yang turun dalam cabang lompat jauh, Uswatun hasanah dan Imroatus Sholihah cabang lari cepat 400 meter, Siti Zulaikhah cabang atletik tolak peluru, Siti Qomariyah lari jauh 5 km, dan Roviqoh Kamilah Majna dalam cabang bulu tangkis.

Pembina Olahraga MTs. Istikmalunnajah, Edi Hermanto, S.Pd, yang menyertai mereka dalam Aksioma yang rencananya akan berlangsung mulai 21 sampai 24 Pebruari ini, peluang MTs.I untuk mengukir prestasi cukup terbuka lebar. Hal ini disebabkan mereka sudah dilatih keras agar bisa berbicara di tingkat Jawa Timur.

"dalam cabang atletik kita menaruh harapan kepada Ana (Uswatun Hasanah, red), dalam beberapa kali latihan, prestasinya menunjukkan hasil yang cukup baik," imbuhnya.

Tentunya, keberhasilan kontingen dari MTs. Istikmalunnajah juga memerlukan dukungan dari semua pihak, utamanya doa untuk kesuksesan mereka dalam mengharumkan nama MTs. Istikmalunnajah.(mp)