Adab-Adab - Alfan Fazan Jr.
Adab-Adab

Adab-Adab

ADAB AKAN TIDUR

Hendaklah dirimu bersih dari hadast, berbaringla engkau kekanan menghadap qiblat, tidurmu dengan maksud istirahat, agar badan kembali kuat untuk menunaikan ibadat dan berniatlah untuk bangun di tengah malam guna sembahyang malam.Ucapkanlah: “Bismika rabbie wa dha’tu janbie”, lalu beristighfaar, kemudian bacalah:
  • “Allaahu laa ilaaha ilaa hual hayyul qayyuum, laa ta’ khudzuhu sinatun wa laa naum, lahu maa fis samaawati wa maa fil ardh, man dzalladzie yasfa’u indahu illaa bi idznih, ya’lamu maa baina aidikhim wa maa khalfahum wa laa yuhiethuuna bisyai-in min ‘ilmihi illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ar-dha wa laa yauuduhu hifduhumaa wa hual ‘alyyul ‘adhiem.”
  • “Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi min rabbihie wal mukminuuna kullun aamana bil laahi wa malaaikatihi wa kutubihi wa rasulihi, la nufarriqu baina ahadin mir rusulihi, wa qaaluu naa wa atha’naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashier.”
  • “Bismillahir rahmanir rahiem: qul hual laahu ahad, allaahush shamad, lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakun lahu kufuan ahad.”
  • Bismillahir rahmani rahiem: qul ‘auudzu birabbil falaq, min syarri maa khalaq, wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab, wa min syarrin naffaatsaatifil’ uqad, wa min syarri haasidin idzaa hasaad.”
  • Bismllahir rahmanir rahim: qul a’uudzu birabbin naas, maa likin naas, ilaahin naas, min syarril waswaasil khannaas, alladzie yuwaswisufie shuduurin naas, minal jinnaati wan naas.”
  • “Bismillahir rahmanir rahim :Tabaarakal ladziebiyadihil mul-ku wa hua ‘alaa kulli syaiin qadier……………..” dan seterusnya. Kemudian ucapkanlah : “laailaahaillal laah.”

ADAB BANGUN TIDUR

Di kala engkau terbangun dari tidur pagi hari, ucapkanlah “Al-hamdulillahi ladzie ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nu-syuur” lalu : Laa ilaaha illal laahu wahdahu laa syariekalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa hua’ alaa kulli syai’- in qadier.”Setelah itu pergilah ke kamar mandi atau ke kakus untuk membersihkan dirimu.

ADAB MASUK KAKUS

Apabila engkau masuk ke dalam kakus untuk membuang air besar atau air kecil dahulukanlah kaki kiri dan janganlah membawa sesuatu yang tertulis padanya nama Allah dan nama Rasulullah.Masuk ke dalamnya hendaklah dengan kepala tertutup dan memakai alas kaki, serta di kala akan masuk di ucapkanlah: Allaahumma innie a’uudzubika minal khubtsi wal khabaaits.”Setelah selesai membersihkan diri dengan menggunakan tangan kiri, keluarlah engkau dengan mendahulukan kaki kanan,, lalu ucapkanlah : “Ghufraanaka alhamdulillahil ladzie adzhaba ‘annil adzaa wa ‘aafaanie.”

ADAB MANDI

Lebih dahulu cucilah tanganmu masing-masing tiga kali bersihkanlah kotoran yang melekat di badan, kemudian berwudhu, barulah mulai menuangkan air ke kepala tiga kali sambil berniat menurut status mandi setelah itu tuangkan air ke sebelah kana badan tiga kali, lalu ke sebelah kiri badan tiga kali.Gosoklah bagian muka dan belakang badan, samping kanan dan samping kiri, basahilah rambut di kepala dan usahakanlah agar air sampai kesetiap bagian badan dan akar rambut.

ADAB WUDHU

Bersihkanlah mulut gigimu, setelah itu ucapkanlah : “wa qul rabbi a’udzubika min hamazaatisy syayaathien. Wa a ‘uudzubika rabbi an yahdhuruun.”Kemudian bersihkanlah tanganmu tiga kali, lalu berkumur tiga kali, bersihkan hidung dengan air yang dihisap dan hembuskan kembali tiga kali, lalu berniatlah wudhu’, kemudian berwudhulah dengan baik serta tertib dan setiap anggota wudhu mestilah di kenai air.Setelah itu ucapkanlah do’a sambil mengangkat kedua belah tangan: Asyhadu an laa ilaaha illal laahu wahdahu laa syariekalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluuh. Allaahummaj ‘alnie minat tawwaabiena waj’alnie minal mutathahhirien. Subhaanakal laahumma wa bihamdika, astaghfiruka wa atuubu ilaika.”

ADAB TAYAMUM

Karena sesuatu hal, boleh jadi engkau tayamum, maka carilah tanah yang baik, yaitu yang kering, bersih, suci dan berdebu halus.Berniatlah engkau bertayamum, letakkanlah kedua belah telapak tanganmu ke tanah itu, lalu sapukanlah ke mukamu, setelah itu letakkan lagi kedua belah talapak tanganmu ke tanah itu, lalu telapak kiri menyapu tangan kanan sampai ke siku setelah itu telapak tangan menyapu tangan kiri sampai siku.Kemudian ucapkanlah do’a sambil mengangkat kedua belah tangan sama dengan do’a sesudah wudhu’

ADAB SEBELUM DAN DIKALA SEMBAHYANG

Sediakanlah dirimu dengan wudhu, dalam hal ini pakailah pakaian yang bersih dan bentangkanlah sajadahmu.Dikala duduk menanti waktu sembangyang tiba, bacalah tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istighfar, masing-masing sepuluh kali.Apabila engkau mendengar adzan, sahutilah dengan tertib, setela selesai baca:
  • “radhitu bil laahi rabba, wa bil islaami dienaa, wa bi muhammadin nabiyyan wa rasuulaa.”
  • “allaahumma shalli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad.”
  • “allaahumma rabba haadzihid da’watit taammah, wash shalaatil qaaimah, aati muhammadinil wasielata wal fadhielah, wab’ atshu maqaaman, mahmuudanil ladzie innaka wa’ adhtahu laa tukhliful mie’aad.”
Lalu bacalah qamat, setelah itu sembahyanglah engkauKerjakanlah sembahyang-sembahyang sunat, seperti sunnat rawatib, tathawwu, witir, tahajud, tarawih, dhuha, istikharah, tasbih, hajat, taubah, tahyatul masjid, gerhana, istisqa, hari raya, sesuai dengan cara dan waktu masing-masing.Di kala sembahyang tenangkanlah jiwamu hingga ia khuusyu’ semata-mata hanya ingat kepada allah s.w.t. lenyapkanlah segala macam pengaruh, tundukkan mukamu dan batasi pandangan hanya ke tempat sembahyang itu saja melihat sajadahmu, agar konsentrasi pikiranmu tiada terganggu.Kerjakanlah sembahyang dengan tertib dan thumaknina, resapkanlah arti bacaan itu sampai berkesanlah kepada dirimu.Selesai sembahyang, bacalah istighfar, dzikir, dan sebagainya kemudian berdo’ala engkau. 

ADAB IMAM DAN MAKMUM

Apabila engkau menjadi imam hendaklah cekatan serta tangkas dan jangan mulai takbir sebelum selesai adzan dan qamat serta shaf teratur rapi.Di setiap tabir nyaringkanlah suaramu dan berniatlah engkau sebagaimana sembahyang dan dikala membaca do’a iftitah dan ta’awudz ucapkanlah dengan pelan sekedar di dengar sendiri, tetapi bacaan Al-fatihah dan surah-surah lainnya ucapkanlah dengan nyaring, ini terutama di sembahyang shubuh, maghrib dan isya’, adapu dhuhur dan ashar ucapkanlah dengan pelan-pelan.Ucapkanlah lafadz”amien” dengan nyaring, di akhir bacaan Al-fatihah, sesudah “amien” berdiamlah engkau dengan tenang agar sebentar barulah engkau membaca surah.Di kala ruku’dan sujud ucapkanlah bacaan masing-masing tiga kali dan jangan engkau tambah sesuatu kalimatpun sesudah shalawat pada tasyahud pertama.Di rakaat ketiga dan keempat batasilah sampai bacaan Al-fatihah saja, agar tidak terlampau lama dan setelah selesai sembahyang bacalah istighfar, allahummaa antas salaam, dan seterusnya, kemudian berdo’alah untuk kesejahteraan hadirin yang berjema’ah itu.Dikala engkau membaca do’a qunut shubuh, hendaklah dengan dhamir umum misl: ya Allah, tunjukilah kami sekalian, dan seterusnya.Apabila engkau menjadi makmum hendaklah mengikuti gerak imam, artinya berpindah dari sesuat tata yang lain sesudah imam berpindah, dus, dahulu imam agak sedikit dari padamu, jangan sersntak apalagi dahulu dari imam.Berniatlah engkau sebagai makmum dan sesudah lafadz: “amien” yang di ucapkan bersama-bersama sebagai penutup Al-fatihah yang di baca oleh imam, bacalah Al-fatihah sekedar terdengar olehmu sendiri.Dikala qunnut subuh bacalah “amien” di setiap akhir kalimat imam dan di akhir qunnut terutama kalimat “fainnaka taqdie wa laa yuqdhaa ‘alaika”, ulangilah ucapanmu olehmu.Selesai sembahyang, janganlah engkau bangun meninggalkan shaf sebelum imam berdiri atau beralih dari tempatnya.Kalau yang menjadi makmum hanya seorang, berdirilah makmum du sebelah kanan imam agak ke belakang, sedangkan kalau makmum dua atau lebih, mereka berdiri di belakang imam.

ADAB MENUJU MASJID

Masjid adalah rumah Allah s.w.t. barang siapa menggantungkan hatinya kepada masjid, cinta kepada masjid, selalu beribadah di dalamnya akan di lindungi Allah s.w.t. di hari qiamat, di hari yang tidak ada perlindungan dari pada Allah SWT.Berjalanlah engkau menuju masjid dengan langkah yang ringan jangan terburu-buru dan tenangkanlah hatimu, seraya ucapkanlah do’a.Allaahummaj ‘alfie qalbie nuura wafie lisaanie nuura waj’al fie basharie nuura. Waj’alfie khalfie nuura. Wamin amaamie nuura waj’al min fauqie nuura. Wa min tahtie nuura. Allaah humma a’thinie nuura.

ADAB DI DALAM MASJID

Apabila engkau hendak masuk ke dalam masjid, dahulukanlah kaki kananmu dan ucapkanlah: “A’uudzubillahil ‘aliyyil ‘adhiem. Wabiwajhihil kariem. Wa’bisulthanihil qadiemi minasy syaithaanir rajiem. Alhamdilil laahi rabbil ‘aalamien. Allahummaa shalli wa sallim ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad. Allahummaghfirlie dzunuubie. Waftah lie abwaaba rahmatika.Sesudah itu bacalah “bismillah” dan ucapkan salam, biarpun masjid itu sunyi dari manusia, namun tetap ada malaikat di dalanya, kemudian berniatlah ik’tikaf dan janganlah engkau duduk dahulu sebelum mengerjaka shalat sunnat tahiyatul masjid dua raka’at, lalu duduklah engkau dengan niat taqarrub dan muraaqabah kepada Allah SWT.Kalau engkau sampai ke masjid pada hari jum’at, berdo’alah: Allaahummaj’alnie min aujahi man tawajjaha ilaika. Wamin aqrabi man taqarraba ilaik. Wa afdhali man sa-alaka wa raghiba ilaika.”Kalau engkau sampai ke dalam masjid pada hari jum’at ber-do’alah; “allaahummaj’alnie min aujahi man tawajjha ilaika wa min aqrabi man taqarraba ilaika. Wa afdhali man sa-alaka wa raghiba ilaka” bila engkau sembahyang, terdengar muadszin adzan, sem-purnakanlah sembahyangmu,setelah itu barulah engkau sahuti seruan adzan itu sebagaiman mestinya.Di dalam masjid perbanyaklah berbagai macam do’a, singkirkan khasumat, jangan beralih dari tempatmu kecuali ada keperluan yang penting, perbanyak dzikir, tasbih, membaca Al-qur’anul karim terutama surat Al-kahfi dan berfikir mengenangkan dosa yang lampau dan berusaha untuk beramal di waktu sekarang dan yang akan datang dan di dalam masjid jangan mempercakapkan persoalan dinia.Apabila engkau hendak keluar meninggalkan masjid, dahulukanlah kaki kirimu dan ucapkanlah do’a seperti do’a akan masuk tadi, hanya kalimat ”waftahlie abwaaka rahmatika” gantilah dengan kalimat ” wafthalie abwaaka fadhlika”, kemudian teruskanlah dengan ” allaahumma innie a’uudzubika min ibliesa wa junuudihi”

ADAB JUM’AT

Hari jum’at adalah hari besar mingguan bagi kaum muslimin dan padanya ada waktu yang disembunyikan allah s.w.t., hingga barang siapa bertepatan waktunya do’a di saat itu, akan dikabulkan do’anya oleh allah s.w.t.Sejak hari kemis bersiaplah engkau, sediakan pakaian yang bersih, bersihkanlah badanmu, cukurlah misai dan potongkanlah kukumu, perbanyaklah tasbieh, dan permohonan ampun kepada allah ‘Azza wa jalla.Bilamana engkau berniat puasa di hari jum’at, lakukanlah dengan tambahan kamies atau sabtu, dus, kemis jum’at atau jum’at sabtu.Di dalam malam jum’at bacalah surat Al-kahfi atau di hari jum’at lalu “Alif lam tanziel dan taabarakal mulku”, perbanyaklah bacaan surat Al-ikhlas, sedangkan di hari jum’at bacalah surat Aali ‘imraan, perbanyaklah baca shalawat dan do’a.Di shubuh paginya mandilah engkau: di kala akan pergi ke masjid pakailah-pakaian yang bersih, sebaiknya pakaian putih, pakailah minyak wangi yang baik, berhiaslah serapi mungkin, pergilah segera ke masjid dan lakukanlah adzab seperti yang telah di uraikan.Sebelum muadzdzin adzan hingga khatib naik ke mimbar, perbanyaklah istighfar, tasbieh, takbier, do’a dan kemudian jawablah seruan adzan dan setelah itu dengarkanlah khatbah dengan tenang dan janganlah berkata-kata, kemudian ikutilah imam sembahyang jum’at.Selesai sembahyang, bacalah Al-fatihah tujuh kali, surat Al-ikhlas tujuh kali, surat Al-falaq tujuh kali, surat An-naas tujuh kali, lalu tutuplah dengan do’aJadikanlah kebiasaan bersedekah di hari jum’at dan buatlah hari jum’at itu khusus menguruskan kepentingan-kepentingan akhiratmu, dengan demikian semoga amalmu di malam di hari itu sebagai penebus dosa-dosamu dalam seminggu itu.

ADAB PUASA

Malam satu Ramadhan berniatlah engkau dengan mengucapkan: “Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa-I fardhi Ramadhana haadzihis sanati kullihi iemaanan wah tisaaban liwajhil laahil kariem.”Seterusnya di setiap malamnya berniatlah untuk puasa di esok harinya.Dikala puasa, tahanlah segenap anggota badanmu dari sesuatu yang di larang oleh Allah s.w.t. seperti memelihara mata dari pandangan yang haram, memelihara lidah dari perkataan yang tak berfaedah, memelihara telinga dari pendengaran yang terlarang dan seterusnya.Jika ada orang menyerang, atau memaki atau mencela engkau atau mengajakmu berbuat dosa, katakanlah: “innie shaaimun” “aku sedang berpuasa” dan jangan engkau layani.Di kala berbuka janganlah berlebih-lebihan, aturlah untuk bagian makan, bagian minum dan bernafas.Ketahuilah, lima perkara dapat merusakkan orang yang berpuasa, yaitu:
  • Berdusta
  • Bersumpah palsu
  • Memfitnah
  • Mengumpat
  • Memandang dengan keinginan shahwat
Di kala berbuka ucapkanlah: Dzahabadh dhamau wabtalatil ‘uruuq wa tsabatal ajru in syaa-al laah.”Setelah berbuka ucapkanlah: Allahumma laka shumtu, wa ‘alaa rizqika afthartu, wa bika aamantu, birahmatika yaa arhamar rahimien.”Disamping puasa ramadhan yang sekali setahun itu, janganlah pula engkau abaikan untuk mengerjakan puasa-puasa sunnat.

ADAB MAKAN DAN MINUM

Dikala dihidangkan makanan, ucapkanlah: “ Allahumma baariklanaa fiemaa razaqtanaa, wa qinaa ‘adzaaban naar’.Sebelumnya cucilah tanganmu, sambutlah hidangan itu dengan redha, lalu mulailah dengan mengucapkan : ‘’ Bismillahhirrahmanierrahiem” dan jika kebetulan lupa diucapkan pada permulaan makan, ucapkan di kala ingat: “bismillahi awwalan wa akhiran.”Makanlah dengan pelan, kunyalah berulang-ulang sampai makanan itu lumat dan janganlah minum ditengah-tengah sedang makan, tetapi minumlah sebelum atau sesudah makan.Berhentilah makan sebelum kenyang, cucilah tanganmu dan ucapkanlah: “Alhamdulillahil ladzie ath’amamie haadzaa, wa razaqa niehi min ghairi haulin Minnie walaa quwwatin.”Sebelum minum lihatlah lebih dahulu air di dalam gelas itu, duduklah di kala minum dan sebelumnya minum bacalah: “Bismillahirrahmanirrahim”Janganlah engkau bernafas di dalam gelas di waktu minum, hisaplah air itu dan reguklah lambat-lambat dan setelah selesai, ucapkanlah: “Alhamdulillaah.”

ADAB BERKUMPUL

Kalau engkau mendatangi sesuatu majlis tempat orang berkumpul maka di kala engkau hendak masuk ucapkanlah: “Assalamu’alaikum”, kemudian ambillah tempat duduk yang praktis atau duduklah di tempat yang telah di sediakan untukmu. Di kala engkau telah duduk, bacalah: “Allahummaqsim lanaa min khasyyatika maa yahuulu bainanaa wa baina ma’aashieka. Wa min thaa’atika maa tuballiqhunaa bihi dianna taka. Wa minal yaqieni maa tuhawwinu bihi alainaa mashaaibad dunya. Allahumma matti’naa biatmaa’inaa wa abshaarinaa wa quwwatina maa ahyai anaa waj’alhul waaritsa minnaa. Waj’al tsaaranaa ‘alaa man dhalamanaa wanshurnaa ‘alaa man ‘aadaanaa. Wala taj’al mushiebatanaa fie dieninaa. Wa laa taj’alid dunyaa akbara hamminaa. Wa laa mablagha’ilminaa. Wa laa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa”.Di tengah pertemuan itu janganlah engkau mengisoleer dirimu dengan tidak mengikuti persoalan yang dibicarakan dan apabila ada soal-soal yang patut mendapat penjelasan, jelaskanlah secara baik, dan bijaksana.Didalam pertemuan itu berupa rapat, maka patuhilah tata tertib rapat dan ikutilah segenap pembicaraan dan tata tertib acara dengan saksama, perlihatkanlah disiplin dirimu disana.Andaikata saranmu ditentang orang, janganlah engkau marah, sambutlah pula dengan buah fikiran orang dan kalaupun gagasanmu tiada diterima siding, janganlah engkau berkecil hati, terimalah keputusan itu dengan sportif dan ketahuilah, dalam rapat bukanlah soal menang atau kalah, tetapi soalnya adalah mana yang benar dan atas kesepakatan bersama.Janganlah engkau menghormati seseorang karena hartanya, sebab seperti itu melemahkan agama dan aib dalam pergaulan.Setelah selesai pertemuan sebelum engkau berdiri hendak pergi, bacalah: “Subhanakal laahumma wa bihamdika. Asyhadu an laa ilaaha illa anta. Astaghfiruka wa atuubu ilaika.”Kemudian dikala engkau berdiri hendak pergi dari sana bacalah pula: “Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun. Wa ‘alal mursaliena wal hamdulil laahil rabbil ‘alamien.”Akhirnya, dikala engkau meninggalkan majelis itu minta izinlah lebih dahulu, kemudian ucapkanlah: “Assalamu’alaikum.”

ADAB GURU

Guru adalah contoh dari pada muridnya karena ilmu pengetahuannya, dari itu bila engkau sebagai guru hendaknya hiasilah dirimu dengan akhlaq-akhlaq yang terpuji, sebab segala sikapmu di jadikan teladan oleh para muridmu.Segala sikap dan sifatmu yang baik itu di contoh, di amalkan oleh mereka, maka dari itu bentuk dan tempalah pribadi mereka, sebab selain engkau berkewajiban mengajarkan ilmu pengetahuan kepada mereka, engkaulah pun yang terpenting adalah mendidik pribadi mereka.Antara lain hendaklah engkau senantiasa memperdalam ilmu amanat dalam segala sikap dan tindakan, tenang dan sabar, menjaga kehormatan diri, berdada lapang, ikhlas beramal, mengamalkan segala sesuatu sebelum menyuruh orang lain mengerjakan atau menjauhinya, tidak bergaul dengan orang-orang yang akan merusak ajaran agama.Terhadap para muridmu hendaklah engkau: belas kasih, bergaul dalam batas memberi petunjuk, berkata baik secara obyektif dengan redaksi yang indah serta menarik perhatian, mengikis kesombongan di hati mereka, menyimpan rahasia kekurangan mereka dan senantiasa memperbaikinya secara bijaksana.

ADAB MURID

Hendaklah engkau hormat dan cinta kepada gurumu, duduklah engkau dihadapannya dengan penuh adab, memperhatikan pelajarannya, mengamalkan nasehatnya, setiap masalah yang tiada engkau fahami tanyakanlah dengan baik, bercakaplah dengan suara yang sederhana, dengarkanlah perkataannya, taatilah segala peraturan sekolah.Ketahuilah bahwa; ”al’ulamaa-u waratsatul anbiyaa’ dan tuntutlah ilmu karena ALLAH SWT guna pedomanmu beramal di dunia ini, jauhilah segala sesuatu yang menjadi penghalangmu dalam mencari ilmu dan tekunlah belajar.Seterusnya hendaklah engkau ; baik sangka kepada guru dan selalu ingat kepadanya, berbuat baik kepada keluarganya, berdekatan dengan guru dalam hal menerima ajarannya dan beramal, bergaul dengan pergaulan yang di senanginya, berterus terang kepadanya, khidmat kepada guru dalam arti yang luas, menghomati dan membesarkan guru lahir batin, menurut perintahnya dengan patuh dan rela, cepat mengerjakan suruhannya.Kemudian hendaklah engkau; bergaul dengan sahabat yang baik, berzikir kepada allah SWT secara permanent, konsentrasi fikiran di kala berzikir, menjaga pencaindera dengan teliti, menjauhi hal-hal yang menghambat jalan kebenaran, menjauhkan diri dari kawan yang buruk, mengambil kebutuhan hidup sekedar perlu dari yang halal, menggunakan waktu untuk kemanfaatan, qana’ah dan muhassabah terhadap diri sendiri, selalu mengingat dan memperingatkan orang kepada akhirat, tawaadhu’, taqwa, istighfar, menyimpan rahasia, tidur dalam wudhu’ serta tidur tiada begitu banyak, memiliki segala al-akhlaqul mahmudah dan menjauhi segala al akhlaqul mazmuumah dan sentiasa berdo’a :”Rabbi zidnie ‘ilmaa”.

Share with your friends