Kuis dan Jawaban : Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Pembelajaran Ketiga - Alfan Fazan Jr.
Kuis dan Jawaban : Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Pembelajaran Ketiga

Kuis dan Jawaban : Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Pembelajaran Ketiga

Setelah memahami karakteristik masing-masing peserta didik berkebutuhan khusus, sebagai guru sekolah inklusif maka kita perlu untuk memahami juga kebutuhan pembelajaran dari masing-masing peserta didik berkebutuhan khusus. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghargai keberagaman peserta didik di kelas dan mengembangkan kualitas hidup seluruh peserta didik.


Lebih lanjut sesuai dengan amanat Permendiknas Nomor 70 tahun 2009 mengenai pendidikan inklusif dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 mengenai Penyandang Disabilitas maka perlu sebagai guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran masing-masing peserta didik berkebutuhan khusus.


Bayangkan di kelas anda terdapat peserta didik yang mengalami hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, dan hambatan intelektual. Penyesuaian apa saja yang anda lakukan ketika anda menjelaskan materi yang biasa anda sampaikan untuk memastikan kebutuhan pembelajaran seluruh peserta didik di kelas dapat terpenuhi? Tuliskan minimal 150 kata

 

Refrensi Jawaban

 

Setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan, termasuk anak berkebutuhan khusus. Mengajar anak berkebutuhan khusus tidak hanya memerlukan kesabaran, tetapi strategi agar mereka merasa nyaman dan mampu mendapatkan informasi dengan tepat.


Strategi di bawah ini perlu dikuasai oleh para guru di sekolah dan orang tua di rumah. Tujuannya agar anak bisa mendapatkan pelajaran atau menguasai sebuah kemampuan baru.


Menggunakan aturan yang berkenalan yang baik. Pertama, kenalkan diri Anda dan jelaskan bagaimana Anda merasa berhubungan dengan anak tersebut. Anda bisa mulai mengajak berjabat tangan, menyentuh tangan, bahu, atau mukanya. Perlu diingat, tidak semua anak suka disentuh, seperti misalnya anak autis.


Anda juga dapat menjelaskan aktivitas apa yang akan Anda lakukan bersama anak tersebut, dari awal hingga akhir, sambil menatap kedua mata anak.


Observasi


Beberapa anak dengan berkebutuhan khusus menerima input sensori dengan cara yang berbeda dan kesulitan untuk mengungkapkan ketidaknyamanannya. Ingatlah bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Selalu lihat sesuatu yang berbeda dan berpikir jika anak tersebut sedang mencoba berkomunikasi dengan Anda. Jika Anda tidak yakin, Anda bisa bertanya kepada orang tuanya atau orang tua lainnya.


Lingkungan belajar yang aman


Perilaku anak berkebutuhan khusus kadang tidak terduga. Oleh karena itu, penting untuk mendahulukan keselamatan dan mengatur lingkungan agar nyaman secara fisik dan emosional.


Lebih fleksibel


Mengajar anak berkebutuhan khusus harus menggunakan metode yang beragam untuk membuat anak mengerti dan menguasai kemampuan baru. Misalnya, jika anak menolak pisah dengan orang tuanya, maka bawa orang tuanya ikut beraktivitas selama beberapa menit untuk mengurangi kecemasan anak, lalu orang tua dapat mundur perlahan.


Contoh lainnya adalah anak berkebutuhan khusus akan sulit memahami konsep abstrak pada pelajaran agama. Tugas Anda adalah menuangkan pelajaran tersebut dalam sebuah permainan atau projek seni agar terlihat bisa diterima oleh akal.


Harus konsisten


Jika terdapat peraturan di sebuah kelompok, maka aturan tersebut harus diaplikasikan secara konsisten kepada semua orang. Misalnya, jika Anda memiliki tujuan dan jadwal belajar, maka semua orang di dalam kelompok harus mengikuti hal tersebut. Bedanya, anak berkebutuhan khusus memerlukan dukungan ekstra atau guru pendamping yang duduk bersamanya.


Sama dengan memberi hukuman. Misalnya Anda menerapkan hukuman bahwa anak yang memukul harus ke luar kelas untuk menenangkan diri. Maka Anda menerapkan aturan tersebut pada anak regular atau anak berkebutuhan khusus.


Gunakan isyarat visual, auditori, atau taktil


Memiliki isyarat yang tepat pada sebuah lingkungan dapat berdampak positif pada anak berkebutuhan khusus. Anda bisa menggunakan kartu yang berisi tulisan instruksi sederhana untuk menolong anak mengingat aturan perilaku yang baik. Jika anak Anda tidak bisa baca, maka gunakan gambar.


Contoh lainnya adalah daripada berteriak untuk menyuruh sekelompok anak untuk diam, sebaiknya gunakan siulan atau tepuk tangan agar menarik perhatian mereka.


Sedangkan isyarat taktil bisa dilakukan dengan menyentuh bahu dengan lembut atau menawarkan selimut dan kain lembut lainnya adalah cara yang mudah untuk menarik perhatian seseorang. Anda tidak perlu mendorong atau menarik keras anak.


Menjadi pengajar yang positif


Perilaku positif adalah kualitas paling penting yang harus dimiliki oleh orang-orang yang mengajar anak berkebutuhan khusus. Meskipun Anda memiliki pengalaman yang tinggi, Anda akan kesulitan berinteraksi dengan anak difabel jika memiliki perilaku dan asumsi negatif.


Mengajar anak berkebutuhan khusus tidak bisa sendirian, perlu peran keluarga dan kerjasama yang kuat dengan guru. Agar anak tidak bingung, pastikan setiap orang berkomunikasi untuk menerapkan strategi yang sama.

Share with your friends