Keteraturan Suasana Kelas: Membangun Kondusivitas untuk Belajar - Alfan Fazan Jr.
 Keteraturan Suasana Kelas: Membangun Kondusivitas untuk Belajar

Keteraturan Suasana Kelas: Membangun Kondusivitas untuk Belajar

Suasana kelas yang kondusif merupakan elemen penting dalam proses pembelajaran yang efektif. Di kelas yang kondusif, siswa merasa aman, nyaman, dan termotivasi untuk belajar. Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus, terlibat aktif, dan mencapai potensi terbaik mereka.
Membangun suasana kelas yang kondusif bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran, termasuk siswa, orang tua, dan staf sekolah.

Apa itu Keteraturan Suasana Kelas?


Keteraturan suasana kelas adalah kondisi di mana kelas terorganisir dan terkendali, sehingga memungkinkan proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efisien. Hal ini dicapai dengan meminimalisasi gangguan yang dapat mengalihkan perhatian peserta didik dari aktivitas belajar. 

Keteraturan Suasana Kelas - Upaya membangun suasana kelas yang kondusif untuk proses belajar, dengan minimal gangguan yang mengalihkan perhatian peserta didik dari aktivitas belajar

Mengapa Keteraturan Suasana Kelas Penting?


Suasana kelas yang kondusif sangat penting untuk:
  • Meningkatkan fokus dan konsentrasi peserta didik: Ketika kelas teratur, peserta didik lebih mudah untuk fokus pada pelajaran dan tidak mudah teralihkan.
  • Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan peserta didik: Suasana kelas yang kondusif mendorong peserta didik untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
  • Meningkatkan hasil belajar: Ketika peserta didik fokus dan terlibat dalam proses belajar mengajar, hasil belajar mereka pun akan meningkat.
  • Membangun karakter dan disiplin: Keteraturan di kelas membantu membangun karakter dan disiplin peserta didik.

Bagaimana Mencapai Keteraturan Suasana Kelas?


Berikut adalah beberapa strategi untuk mencapai keteraturan suasana kelas:
  • Tetapkan aturan dan ekspektasi yang jelas: Jelaskan kepada peserta didik apa yang diharapkan dari mereka di kelas, termasuk perilaku, sikap, dan cara berpakaian.
  • Tegakkan aturan secara konsisten: Penting untuk menegakkan aturan secara konsisten dan adil agar peserta didik memahami bahwa aturan tersebut serius.
  • Gunakan berbagai metode pembelajaran: Gunakan berbagai metode pembelajaran yang menarik dan interaktif untuk menjaga fokus dan konsentrasi peserta didik.
  • Berikan umpan balik yang positif: Berikan umpan balik yang positif kepada peserta didik ketika mereka mengikuti aturan dan menunjukkan perilaku yang baik.
  • Bangun hubungan yang positif dengan peserta didik: Bangun hubungan yang positif dengan peserta didik dan tunjukkan bahwa Anda peduli terhadap mereka.
  • Libatkan orang tua: Libatkan orang tua dalam upaya membangun suasana kelas yang kondusif.
  • Tips Menangani Gangguan di Kelas
  • Identifikasi sumber gangguan: Cari tahu apa yang menyebabkan gangguan di kelas dan temukan solusi untuk mengatasinya.
  • Berikan peringatan: Berikan peringatan kepada peserta didik yang mengganggu kelas.
  • Gunakan konsekuensi yang sesuai: Gunakan konsekuensi yang sesuai untuk peserta didik yang tidak mengikuti aturan.
  • Berkomunikasi dengan orang tua: Berkomunikasi dengan orang tua tentang masalah perilaku di kelas.
Keteraturan suasana kelas adalah kunci untuk proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Dengan menerapkan strategi yang tepat, guru dapat membangun suasana kelas yang kondusif dan membantu peserta didik mencapai potensi belajar mereka.

Penerapan Guru Melakukan Komunikasi Positif untuk Membangun Suasana Kelas yang Kondusif


Situasi:
Di kelas 5 SD, Bu Ana sedang memulai pelajaran matematika.

Penerapan:
1. Menyapa Siswa dengan Ramah dan Hangat
  • Bu Ana memasuki kelas dengan senyuman dan menyapa setiap siswa dengan hangat.
  • Bu Ana menanyakan kabar dan perasaan beberapa siswa secara individual.
  • Bu Ana menunjukkan antusiasme dan semangat dalam mengajar dengan berkata, "Selamat pagi, anak-anak! Hari ini kita akan belajar tentang pecahan. Siapa yang excited?"
2. Memberikan Pujian dan Apresiasi
  • Saat seorang siswa menjawab pertanyaan dengan benar, Bu Ana memberikan pujian seperti, "Bagus sekali, Ana! Jawabanmu benar!"
  • Ketika kelompok siswa menyelesaikan tugas dengan baik, Bu Ana memberikan apresiasi seperti, "Kerja sama kelompok kalian luar biasa! Terima kasih atas usaha kalian semua."
  • Bu Ana memberikan penghargaan atas karya kreatif siswa dengan memajangnya di papan tulis kelas.
3. Memberikan Instruksi yang Jelas dan Ringkas
  • Bu Ana menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal matematika dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua siswa.
  • Bu Ana memberikan contoh dan demonstrasi konkret tentang cara menyelesaikan soal.
  • Bu Ana memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengklarifikasi instruksi.
4. Menciptakan Saluran Komunikasi yang Terbuka
  • Bu Ana mendorong siswa untuk berpendapat dan bertanya tanpa rasa takut.
  • Bu Ana mendengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi saat siswa bertanya atau berpendapat.
  • Bu Ana memberikan respon yang positif dan konstruktif terhadap pertanyaan dan pendapat siswa.
5. Menangani Permasalahan dengan Tepat
  • Ketika seorang siswa membuat keributan di kelas, Bu Ana menegurnya dengan tenang dan sopan.
  • Bu Ana memfokuskan pada solusi dengan menanyakan kepada siswa mengapa dia membuat keributan dan mencari solusi bersama.
  • Bu Ana memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan diri dan memperbaiki kesalahannya.
6. Menunjukkan Sikap yang Adil dan Konsisten
  • Bu Ana menerapkan aturan kelas secara konsisten kepada semua siswa.
  • Bu Ana memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk belajar dan berkembang.
  • Bu Ana menghindari favoritisme dan diskriminasi.
7. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Orang Tua
  • Bu Ana berkomunikasi secara terbuka dan teratur dengan orang tua tentang kemajuan belajar siswa melalui aplikasi pesan instan.
  • Bu Ana memberikan informasi yang jelas tentang program pembelajaran dan kegiatan kelas melalui grup Whatsapp orang tua.
  • Bu Ana mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk membahas perkembangan belajar siswa secara individual.
Dengan menerapkan komunikasi positif, Bu Ana berhasil menciptakan suasana kelas yang kondusif. Siswa merasa aman, nyaman, dan senang belajar di kelasnya. Hal ini terbukti dengan meningkatnya partisipasi siswa dalam pembelajaran, menurunnya angka pelanggaran disiplin, dan meningkatnya prestasi belajar siswa.

Tiga Perilaku yang di Observasi Guru Melakukan Komunikasi Positif untuk Membangun Suasana Kelas yang Kondusif


Berikut adalah contoh penerapan tiga perilaku guru untuk membangun suasana kelas yang kondusif:

1. Guru Memanggil Murid dengan Menyebut Namanya

Contoh:
  • Saat memulai kelas, Bu Ani menyapa setiap siswa dengan menyebut namanya.
  • Ketika ingin bertanya kepada siswa, Bu Ani menyebut nama siswa tersebut terlebih dahulu.
  • Saat memberikan pujian atau penghargaan, Bu Ani menyebut nama siswa yang berprestasi.
Manfaat:
  • Membangun hubungan personal dengan siswa.
  • Meningkatkan rasa dihargai dan diperhatikan pada setiap siswa.
  • Membantu siswa merasa lebih dikenal dan terhubung dengan gurunya.

2. Guru Menyampaikan Harapan Positif terhadap Kelas

Contoh:
  • Di awal pembelajaran, Bu Ani menyampaikan harapannya agar kelasnya dapat belajar dengan aktif dan menyenangkan.
  • Ketika memberikan instruksi, Bu Ani menggunakan kalimat positif seperti, "Saya yakin kalian semua bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik."
  • Saat memberikan umpan balik, Bu Ani fokus pada kemajuan dan potensi siswa.
Manfaat:
  • Meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa.
  • Menciptakan suasana kelas yang optimis dan positif.
  • Membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka.

3. Guru Melakukan Aktivitas yang Mencairkan Suasana Kelas
Contoh:
  • Di awal kelas, Bu Ani mengajak siswa bermain icebreaker untuk membangun kekompakan.
  • Di tengah pembelajaran, Bu Ani menyelipkan permainan edukatif untuk menyegarkan suasana.
  • Di akhir pembelajaran, Bu Ani memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi dengan cara yang menyenangkan.
Manfaat:
  • Mengurangi ketegangan dan kebosanan dalam kelas.
  • Meningkatkan fokus dan konsentrasi siswa.
  • Menciptakan suasana kelas yang lebih menyenangkan dan interaktif.

Penerapan Guru melakukan strategi pengelompokkan untuk mengaktifkan keterlibatan peserta didik


Penggunaan strategi pengelompokkan yang tepat dapat membantu guru mengaktifkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan prestasi belajar, dan mengembangkan keterampilan sosial mereka.

Tips:
  • Pilih strategi pengelompokkan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa.
  • Berikan tugas yang jelas dan menarik kepada setiap kelompok.
  • Pantau dan berikan bimbingan kepada kelompok-kelompok selama mereka bekerja.
  • Berikan kesempatan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka.

Tiga Perilaku yang diobservasi pada strategi pengelompokkan untuk mengaktifkan keterlibatan peserta didik


1. Guru Mengelompokkan Murid dengan Menyampaikan Tujuannya pada Murid

Contoh:
  • Bu Ani menjelaskan kepada murid bahwa mereka akan belajar tentang topik "Kerjasama Tim" dengan bekerja sama dalam kelompok.
  • Bu Ani menjelaskan peran dan tanggung jawab setiap anggota kelompok.
  • Bu Ani menekankan pentingnya kerjasama dan komunikasi dalam menyelesaikan tugas kelompok.
Manfaat:
  • Membantu murid memahami tujuan pembelajaran dan peran mereka dalam kelompok.
  • Meningkatkan motivasi dan rasa tanggung jawab murid.
  • Memberikan arahan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka.
2. Guru Menyediakan Beragam Peran dalam Kelompok agar Semua Anggota Terlibat Aktif

Contoh:
  • Bu Ani membagi murid dalam kelompok kecil dan menugaskan mereka untuk membuat presentasi tentang topik tertentu.
  • Bu Ani menyediakan berbagai peran dalam kelompok, seperti pemimpin kelompok, pencatat, peneliti, dan presenter.
  • Bu Ani memastikan setiap murid memiliki peran yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.
Manfaat:
  • Memberikan kesempatan kepada semua murid untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
  • Mengembangkan berbagai keterampilan sosial dan akademik murid.
  • Membantu murid belajar dari satu sama lain.

3. Guru Mengajak Murid untuk Berinteraksi dan Berperan Aktif dalam Kelompok

Contoh:
  • Bu Ani berkeliling kelas untuk memantau kinerja kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
  • Bu Ani mendorong murid untuk berdiskusi, saling membantu, dan menyelesaikan tugas bersama.
  • Bu Ani memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas.
Manfaat:
  • Meningkatkan interaksi dan kerjasama antar murid.
  • Mendorong murid untuk berani mengemukakan pendapat dan idenya.
  • Memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar dari presentasi kelompok lain.

Penerapan Guru membuat dan mengingatkan aturan/kesepakatan kelas


Penerapan aturan/kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu guru menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Tips:
  • Libatkan siswa dalam membuat dan meninjau aturan/kesepakatan kelas.
  • Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
  • Tampilkan aturan/kesepakatan kelas di tempat yang mudah dilihat.
  • Terapkan konsekuensi yang konsisten dan adil.
  • Berikan pujian dan apresiasi kepada siswa yang mengikuti aturan.

Tiga Perilaku Guru yang diobservasi dalam Penerapan Aturan/Kesepakatan Kelas


Berikut adalah contoh penerapan 3 perilaku guru dalam penerapan aturan/kesepakatan kelas:

1. Guru Membuat Aturan/Kesepakatan Kelas yang Disetujui Semua Murid dan Ditempel di Kelas

Contoh:
Membuat Aturan/Kesepakatan Kelas:
  • Bu Ani memulai kelas dengan mengajak murid berdiskusi tentang pentingnya aturan di kelas.
  • Bu Ani bersama murid kemudian brainstorming untuk membuat daftar aturan yang mereka anggap penting.
  • Bu Ani memfasilitasi diskusi dan memastikan semua murid memiliki kesempatan untuk berkontribusi.
  • Bu Ani menulis daftar aturan/kesepakatan kelas di papan tulis atau poster besar.
  • Bu Ani menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua murid.
  • Bu Ani memastikan semua murid memahami isi aturan/kesepakatan kelas.
  • Menempel Aturan/Kesepakatan Kelas:
  • Bu Ani memajang poster aturan/kesepakatan kelas di tempat yang mudah dilihat oleh semua murid, seperti di depan kelas atau di dinding kelas.
  • Bu Ani memastikan poster aturan/kesepakatan kelas mudah dibaca dan dipahami oleh semua murid.
Manfaat:
  • Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemilikan murid terhadap aturan.
  • Membantu murid memahami alasan di balik aturan dan pentingnya mengikuti aturan.
  • Memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar bernegosiasi dan berkompromi.
  • Membantu murid selalu teringat dengan aturan.
  • Memberikan pengingat visual tentang apa yang diharapkan dari mereka.
  • Membantu murid untuk tetap fokus dan on-track.
2. Guru Mengajak Murid untuk Mengingat Aturan/Kesepakatan Kelas yang Telah Disepakati

Contoh:
Di Awal Pembelajaran:
  • Bu Ani mengingatkan murid tentang aturan/kesepakatan kelas di awal setiap pembelajaran.
  • Bu Ani dapat menggunakan berbagai cara untuk mengingatkan murid, seperti:
  • Membaca aturan/kesepakatan kelas bersama-sama.
  • Menanyakan kepada murid tentang aturan/kesepakatan kelas.
  • Memberikan contoh bagaimana mengikuti aturan/kesepakatan kelas.
Selama Pembelajaran:
  • Bu Ani mengingatkan murid tentang aturan/kesepakatan kelas secara konsisten selama pembelajaran.
  • Bu Ani dapat mengingatkan murid ketika mereka melanggar aturan/kesepakatan kelas.
  • Bu Ani dapat memberikan pujian kepada murid yang mengikuti aturan/kesepakatan kelas.
Manfaat:
  • Membantu murid selalu teringat dengan aturan.
  • Meningkatkan disiplin dan self-regulation murid.
  • Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
3. Guru Mengajak Murid Menilai Seberapa Efektif Pelaksanaan Aturan/Kesepakatan Kelas

Contoh:
Melakukan Evaluasi:
  • Bu Ani secara berkala meninjau aturan/kesepakatan kelas bersama murid.
  • Bu Ani dapat melakukan evaluasi dengan cara:
  • Diskusi dengan murid tentang aturan/kesepakatan kelas.
  • Memberikan angket kepada murid untuk menilai efektivitas aturan/kesepakatan kelas.
  • Mengamati perilaku murid di kelas.
Melakukan Perbaikan:
  • Berdasarkan hasil evaluasi, Bu Ani bersama murid dapat melakukan perbaikan terhadap aturan/kesepakatan kelas.
  • Bu Ani dapat menambahkan, menghapus, atau mengubah aturan/kesepakatan kelas.
  • Bu Ani memastikan semua murid memahami perubahan yang dilakukan.
Manfaat:
  • Membantu guru dan murid untuk melihat efektivitas aturan/kesepakatan kelas.
  • Memberikan kesempatan kepada murid untuk memberikan masukan tentang aturan/kesepakatan kelas.
  • Membantu meningkatkan kualitas aturan/kesepakatan kelas.
Penerapan aturan/kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu guru menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Tips:
  • Libatkan murid dalam membuat dan meninjau aturan/kesepakatan kelas.
  • Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
  • Tampilkan aturan/kesepakatan kelas di tempat yang mudah dilihat.
  • Terapkan konsekuensi yang konsisten dan adil.
  • Berikan pujian dan apresiasi kepada murid yang mengikuti aturan.
  • Lakukan evaluasi dan lakukan perbaikan terhadap aturan/kesepakatan kelas secara berkala.

Share with your friends