Alfan Fazan Jr.: Artikel - Oretan tentang pendidikan di Indonesia
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Failure or Succes 0

Failure or Succes


Dalam waktu yang telah terlewatkan oleh kita pasti ada beberapa impian yang telah kita raih tetapi ada juga lukisan kegagalan di dalam impian kita. Hal ini sudah biasa kok ..! ketika kita meraihnya dengan susah payah akhirnya kita berhasil mendapatkannya, kita menjadi lebih PD dan mungkin kita menjadikan hal ini lebih bersemangat untuk mengatakan “bisa” untuk selanjutnya, bagaimana dengan kegagalan ? bisa dikatakan kita akan mengalami hal yang sebaliknya.

Kegagalan atau kesuksesan , dua kata inilah yang menjadi pilihan diakhir impian kita, secara kasat mata keduanya memanglah berbeda tapi mereka dapat memancarkan dampak yang sama, yaitu dampak positif dan dampak negative.

Seperti yang telah saya tulis sebelumnya dampak positif dari keberhasilan, kita menjadi lebih percaya diri dan menjadi lebih bersemangat untuk yang berikutnya, nah dari rasa percaya diri inilah kita menjadi berlebihan untuk meraih impian selanjutnya akhirnya kita kan mengalami kegagalan. Bagaimana tidak ketika kita berlebihan, kita akan mengalami rasa enteng dalam diri kita sehingga mengatakan hal itu sudah didepan mata dan begitu dekat, bermodalkan PD yang berlebihan mendapatkan sebuah kelalaian dan kegagalan.

Begitu juga dengan kegagalan juga menghasilkan hal yang positif bagi kita, bukan hanya memberikan dampak negative.

Ketika kita mendapatkan suatu kegagalan akan timbul dampak negative yang menyerang jiwa kita. Kegagalan menjadikan kita sedih termurung, ketidak percayaan diri dan hilangnya semangat untuk maju.

Akan tetapi dibalik dampak negative yang menyerang kita sesungguhnya memiliki dampak positif yang mampu membuat kita mencapai kesuksesan asal kita berpikir yang lebih baik yaitu :
  • Kita akan sadar bahwasanya kegagalan itu terjadi karna cara kerja, usaha yang telah kita lakukan buruk.
  • Kita akan introspeksi diri, mencari kesalahan dari cara kerja, usaha kita untuk diperbaiki, yang kemudian dari kesalahan yang kita lakukan tidak akan terulang kembali.
  • Dari inilah kita mampu menghadapi kesedihan, ketidak percayaan diri, putus harapan, hilangnya semangat dengan mudah.
  • Menjadikan pengalaman untuk mencari kesuksesan.
 
So jangan Bersedih Atas Kegagalan, Karena Anda Masih Memiliki Banyak Kenikmatan! . Kenikmatan benafas bersama anggota tubuh lainnya untuk melakukan hal yang lebih baik dari sebelumnya termasuk meraih mimpi yang kita impikan.
Tips Belajar 0

Tips Belajar

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
  • Belajar Kelompok Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
  • Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
  • Membuat Perencanaan Yang Baik Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui
  • apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
  • Disiplin Dalam Belajar Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
  • Menjadi Aktif Bertanya dan DitanyaJika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
  • Belajar Dengan Serius dan Tekun Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
  • Hindari Belajar BerlebihanJika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
  • Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.
Cinta Kasih Dan Keindahan 1

Cinta Kasih Dan Keindahan

Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antara dua makhluk yang tidak hanya terbatas antara wanita dan pria. Cinta juga diibaratkan sebagai seni. Cinta tidak lebih dari sekedar perasaan yang menyenangkan, untuk mengalaminya harus terjatuh kedalamnya.

Berbicara soal manusia dan cinta tidaklah tabu lagi karena pada masing-masing manusia pasti mempunyai naluri untuk mencapai cintanya, mulai cinta kepada Allah, Rasul. Orang tua dan sesamanya. Setiap manusia pasti mengalami cinta dan kasih sayang merupakan bagian hidup manusia. Dan apabila cinta dan kasih saying itu berlebihan, maka akan timbul pemanjaan kalau terjadi pemanjaan akan cenderung kurang baik karena pada umumnya imbas dan kemanjaan menjadikan manusia sombong, pemboros, tidak sholeh dan tidak menghormati orang tua.

Cinta takkan pernah lepas dari keindahan karena keindahan itu setiap harinya dialami dan dinikmati oleh manusia. Semakin tinggi pengetahuan sesorang, semakin besar pula hasrat dan keinginan seseorang untuk menghargai cinta dan keindahan, penghayatan arti dan fungsi keindahan itu berarti akan memperluas wawasan. Pandagan, penalaran dan persepsi seseorang tentang cinta dan keindahan. 
 

Cinta Kasih

Manusia tidak akan pernah lepas dari namanya cinta kasih karena manusia di ciptakan atas dasar cinta.dalam perjalanan hidup sehari-hari,kehidupan seorang akan memiki arti jika mendapatkan perhatian dari orang lain,jika demikian,perhatian merupakan salah satu unsur dasar,dari cinta kasih. Cinta amat penting dalam kehidupan manusia,hidup tampa cinta itu kosong.belumlah sempurna jika hidup seseorang itu tidak pernah di hampiri atau di hinggapiperasaanj cinta.karena hidup manusia di dunia ini tidak hanya seorang diri melainkan selalumelibatkan pihak lain,istilah cinta tersebut harus diartikan sebagai yang "mencintai" dan yang "di cintai". Adapun pihak lain yang dimaksud bukan hanya orang lain melainkan juga benda-benda atau makhluk lain,bukankah agama mengajarkan demikian ?

Karena cinta itulah maka kehidupan ini ada,manusia itu berbuat atau melakukan sesuatu karena dorongan perasaan cinta.bukan hanya manusia bahkan binatangpun sesungnya berbuat sesuatu debgan perasaan cinta.hanya bedanya, manusia berbuat sesuatu karena kesadaran / akalnya ,sedangkan binatang berbuaat karena nalurnya,pada hakikatnya cintalah yang terdapat pada asal mula dari hidup.sekurang-kurangnya rasa cinta akan diri sendiri.

Dalam cinta kasih tidak ada kehendak untuk memiliki,apalagi menguasai,yang ada hanya rasa solidaritas,rasa senasib dan seperjuangan.cinta kasih tidak menimbulkan kewajiban melainkan tanggung jawab tidak menuntut balas,lebih banyak memberi dari pada menerima jadi cinta kasih atau cinta sejati dalai cinta kemanusian. 
 

Cinta Kepada Allah

Apabila seseorang taat beribadah,menuruti perintah Allah dan menjahui larangannya orang itu mempunyai cinta kepada tuhannya. Islam menaruh perhatian yang besar agar seseorang menjalani hubungan yang kuat dengan Allah. Dengan hubungan yang kuat itu, dia dapat terhindar dari factor-faktor penyelewengan dan tingkah laku yang bengkok.hubungan dangan Allah menjadi sumber segala kebaikan dan pangkal cintanya kepada dirinya sendiri dan orang lain,kawan-kawan seperjuangan, tetanganya dan relasi-relasinya.

Menurut ajaran dan system islam,cintailah yang menjadi pusat pertemuan semua factor yang membantu keimanan,yaitu cinta kepada Allah stw,dengan cinta kepada Allah,otomatis seseorang harus cinta juga kepada tokoh-tokoh yang pernah di utus oleh Allah untuk menjadi pembimbing umat manusia yang membawa kabar gembira dan peringatan.disamping itu juga harus cinta kepada ajaran yang mereka bawa dari Allah sebagaimana difirmankan oleh Allah:

"Apabila Allah stw menganjurkan agar orang mencintai-nya lalu orang itu diarahkan dan dia di suruh mencintai-nya.hal ini tidak lain agar pengaruh cinta tersebut tercermin dalam hidupnya dan memantul terhadap makluk-makhluk hidup yang lain sehingga segala perbuatannya merupakan pencerminan semata-mata dari rasa cinta yang nilai dan pengaruh sama oleh karena cinta diri antar kepada manusia.
 

Cinta kepada Rasulullah

Cinta kepada Allah menyebabkan manusia ikhlas mengerjakan aa yang diridhainya. Demikian halnya, cinta kepada Rasulullah tidak cukup hanya dengan ucapan lisan saja. Akan tetapi harus dibarengi dengan amal yang nyata, melaksanakan dan mengikuti semua yang disampaikannya, banyak membaca shalawat. Mengamalkan ajaran rasul dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sabda Rasulullah

"Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga aku lebih di cintai dari pada dirinya, orang tuanya. Anak dan sama manusia " (HR. Mutafaqa alaih)
 

Cinta kepada orang tua.

Bentuk dari kasih sayang antara orang tua bersikap aktif sementara si anak bersikap pasif.dalam hubungan ini orang tua terhadap anakmemberi kasih sayang yang berlebihan terhadap anaknya,menyiyakan tampa seditpun berusaha memcerikan respon, kondisi semacam ini biasanya akan menyiptakan anak senantiasa takut,kurang berani,menyatakan pendapat,minder,atau dengan kata lain cendrung membentuk sosok anak yang tidak mampu berdiri sendiri dalam masyarakatnya. Suatu bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap fasif aktif. Dalam bentuk ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang secara berlebihan, sehingga hubungan antara orang tua dan anak intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, dan yang lebih jelas saling membutuhkan.
 

Cinta kepada sesama manusia

Cinta kepada sesama manusia atau cinta manusia kepada makhluk lain, biasanya karena mengharapkan sesuatu dari orang yang di cintainya. Misalnya seorang ibu mencintai anaknya. Pasti ia mengharapkan sesuatu dari anaknya, yaitu menjadi orang berakhlak baik. Saling menghormati sesame manusia ketiak bertemu, cinta kepada sesama manusia tidak boleh berlebih-lebihan sabda rasul yang artinya sebagai berikut : " Cintailah apa yang kamu sukai itu sekedar saja, barang kali pada suatu saat nantiia akan menjadi yang kamu benci dan bencilah apa-apa yang kamu tidak sukai it sekedar saja, karena suatu saat barang kali ia akan menjadi yang kemu cintai ( HR. Bukhari - Muslim)."
 

Cinta diri

Cintanya kepada kita demi kita adalah lantaran agar kita bisa mengenalnya dari amal ibadah yang membwakan kita kepada pemenuhan keinginannya dan menajauhkan diri kita dari segala hal yang bertentangan dengan keinginannya atau kita mengenalnya melalui takwa. Disisi lain, dia mencintai kita demi dirinya sendiri karena "Aku adalah perbendaharaan tersembunyi. Aku rindu (cinta) untukdikenal, maka aku ciptakan dunia agar aku bisa dikenal mereka sehingga mereka mengenal-ku" jadi, kata syeikh akbar ibu al-Arabi dia menciptakan kita hanya demi mencintai dirinya sendiri,agar kita mengenalnya" yakni mengenal keindahan dan keagungannya melalui prespektifnya dan, diatas semua, di dalam dirinya melalui fana dari diri kita dan baya dalam dirinya" jadi penyebabnya mencintai dirinya sendiri dalai tindakan memerindah (ihsan).
 

Manusia dan Keindahan

Makna Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus. Permai, cantik, elok-melek dan sebagainya. Benda yang memmpunyai sifat indah ialah hasilseni (meskipun tidak semuanya). Kawasan keindahan perdaban teknologi, sosial dan budaya. Keindahan merupakan bagian kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun.
 
Keindahan adalah indentik dengan kebenaran keduanya mempunyai nilai sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak idah karenanya, tiruan lukisan monalisa bija jadi tidak indah karenanya dasarnya tidak benar. Keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh perorangan waktu dan tempat, secara muda, daerahan atau local. Pandangan plato dapat menjadi dua yaitu : tentang dunia ideal dan tentang dunia nyata. Menurut plato kesederhanaan adalah ciri khas keindahan baik dalam alam maupun karya seni. Berkanaan dengan keindahan ini terdapat 3 pandangan yang dapat di acu pertama, keindahan berdasarkan keseimbangan, keteraturan, ukuran dan sebagainya kedua, keindahan merupakan jalan menuju komtemplasi ketiga, perhatian akan apa yang secara empiris dalam diri si subjek termuat dalam pandangan aristoteles dan Thomas.

Baum gastrin menyatakan bahwa keindahan adalah keseluruhan yang tersusun untuk secara teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain.
 

Nilai estetik

Menurut the liang gie. Keindahan di anggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral. Nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercangkup dalam perngertia keindahan daisebut nilai ekstetik ada pula yang mentakan nila a/ realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunana, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada kehendaknya itu sendiri. manusia beranggapan bahwa pada suatu benda tertentu itu terdapat suatu nilai yang dibuktikan letak kebenarannya.

Nilai ekstrinsik a/ nilai-nilai yang ada hubungannnya dengan hal-hal yang berada di luar bentuk dari suatu objek (karya sastra / suatu benda) itu sendiri, dan memiliki kecenderungan untuk mengisyaratkan suatu pesan makna. Adapun nilai intrinsic a/ sifat baik dan benda yang bersangkutan sebagai alat, sarana untuk sesuatu hal lainnya (bersifat sebagai alat atau pembantu)

Keindahan pada dasarnya a/ mamiah. Alam itu ciptaan tuhan hal itu berarti bahwa keidnahan itu sendiri a/ ciptaan tuhan alamiah artinya wajar, tidak berlebih –an tidak pula kurang keindahan a/ hen yang alamiah, sedangkan, alam itu sendiiri diciptakan tuhan yang berarti mengandung kebenaran-kebenaran demikian merupakan segi-segi kekuasaaan Allah yang tercermin di dalam alam semesta.
 

Apa Sebabnya Manusia Mencintai keindahan

  • Karena keindahan memiliki propensi yang harmonis, sedangkan itu nyata, dan keindahan dapat di samakan dengan kebaikan.
  • karena keindahan a/ sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat. Dan keindahan sebuah benda tertentu yang memang indah
  • dank arena mengandung arti bahwa keindahan dalam arti luas dapat mencakup keindahan seni, alam, moral atau bahkan intelektual pada hakikatnya keindahan manusia merasa nyaman hidupnya dengan suasana keindahan akan membuat perasaan ke manusiaan nya menjadi tidak tergangggu
  • Sebab persepsi manusia terhadap keindahan sangat di tentukan oleh daya pergerak yang menjadi sumber timbulnya kehendak , atau kelugiran terhdap keindah it sendiri. keindahan sebenarnya a/ keindahan yang muncul dari persepsi akal dan budi. 

 

Keindahan dalam Islam

Keindahan juga bisa berart tingkah laku yang baik, meskipun wanita kelihatan cantik, itu hanya indah dan segi pandangan dhahir saja. Yang mana keindahan wajah tidak menjamin keindahan hati tingkah laku keindahan yang di kenal adalah keindahan dzat-nya dan keindahan sifat nya dan pebuatannya.
 

Renungan

Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu. Atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan a/ hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannannya satu sama lain berbeda. Meskipun objek yan di renungnya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada objek dan subjek.

Renungan atau pemikiran yang di bahsa pembahasan ini ialah yang berhubugnan dengan keindahan , setiap hasil seni lahir dari renungan, tanpa di renungkan hasil seni tidak mencapai keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan di dasarkan atas 3 macam teori yaitu .
  • Teori pengungkapan benetto croce menyatakan bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan
  • Teorai metafsirkan plato mendalilkan adanya dunia pada taraf tertinggi, sebagai realita ilahi itu, karya seni yang dibuat manusi hanyalah merupakan tiruan dari realita dunia
  • Teori psikologik di nyataskan bahwa sadar dari seorang seniman adapun kareya seniman itu merupakan bentuk terselubung / di perhalus yang diwujudkan keluar dari keungan-keuangan itu.
Menurut keats selalu meliputi rasa ragu-ragu. Ketidak tentuan, misterius. Justru seniman yang tidak memiliki kemampuan negative tidak mampu menciptakan keindahan kemampuan negative in identik dengna proses mencari yang dimaksud ialah mjencari keindahan konsep keindahan adalah abstrak, konsep itu baru dapat berkomonikasi setelah di berbentuk.
 

Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok. Sesuai atau kena benar, kata cocok sesuai atau kena mengandung unsure pengertian perpaduan, ukuran dan sumbang, karena itu dalam keindahan itu, sebagian besar hali piker menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal; kualita yang paling sering disebut adalah persatuan, keselarasan, kesetangkupan keseimbangan dan pertentangan, keindahan di katakana tersusun dari berbagai keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk dan kata-kata tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan yang selaras dalam suatu benda dan diatara benda itu.

Keserasian identik dengan keindaha, sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. 
 

Kehalusan

Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab kehalusan berarti sifat-sifat yng halus, kespanan dan atau keadaban 

Halus bagi manusia itu sendiri ialah berupa sikapa halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhdaap sesama anggota badan yang melahirkan sikapt itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu, dan lain-lain.

Daftar Pustaka
  • Djoko widagdho. Ilmu Budaya Dasar. PT Bumi Aksara
  • Al-Jauzi, Syaikh Ibn Al-Qayyim. Mengapa ada cinta. Jakarta : Abla Publisher 2004
  • Mawardi, NurHidyati. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Bandung : Pustaka Setia. 2007
  • Tri Prasetya, Joko. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Rineka Cipta. 2004
Kiat-Kiat Sukses Dalam Belajar
0

Kiat-Kiat Sukses Dalam Belajar

Pengertian Belajar

Membaca Buku

Belajar tentu identik sekali dengan membaca secara Etimologis belajar ialah suatu usaha untuk memperoleh kepandaian, sedangkan secara Terminologis adalah suatu usaha yang di sengaja atau suatu proses perubahan tingkah laku untuk memperoleh kecakapan baru. Dari pengertian belajar tersebut terdapat tiga aspek sebagai berikut
  • Adanya suatu proses (usaha yang di sengaja )
  • Adanya perubahan tingkah laku (dari tidak tau menjadi tau)
  • Adanya kecakapan baru
Membaca adalah merupakan start awal dalam proses pembelajaran seseorang tentang sesuatu hal yang belum di mengerti , di kenal, bahkan hal yang belum ter lihat sebelumnya .maka menjadi sebuah keniscayaan bagi masyarakat, pelajar , pun juga mahasiswa yang dinamis untuk meluangkan waktu bembaca buku , sebagai aktualisasi diri dan allenatore terciptanya kecerdasan , membuka wawasan dan melatih intelektual. Sehingga mempercepat proses terciptanya SDM yang mempunyai Skill profesionalisme yang tinggi . Hal ini di perkokoh oleh satu ayat di antara sekian banyaknya ayat (wahyu ) yang di turunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw sebagaimana termaktub dalam surat Al-‘alaq yang artinya ,” Bacalah dengan (menyebut ) nama Tuhanmu yang menciptakan.” Ayat ini jelas menjadi argumentasi bahwa Tulis Baca adalah kunci dari Ilmu pengetahuan . di sadari atau tidak dalam kehidupan sehari hari kita selalu berinteraksi dengan bacaan baik itu di sekolah , kampus , di rumah dan saat kita traveling sekalipun . yang fase selanjutnya sejauh mana kita memahami, menghayati dan meresapi apa yang kita baca sehingga bisa membuka pintu jendela dunia.

Tela’ah / Review

Telaah / review hampir tidak ada perbedaan yang signifikan dengan membaca dengan terteranya dalam istilah bahasa arab di mana tela’ah di ambil dari kata muthola’ah yang mempunyai arti membaca ( qira’ah ), namun kala mendengar kata tela’ah / review yang ada dalam benak kita adalah mengulang kembali apa apa yang telah di pelajari atau di tulis dan yang telah tersimpan di dalam memory ( otak ).Imam Al – Ghazali berpendapat tentang adanya waktu yang sangat ifesien untuk tela’ah di mana waktu itu menurut beliau lebih efektif dalam mencerna apa yang kita pelajari yang pertama jam 05-00 sampai jam 06-00 dan yang kedua dari jam 18-30 sampai 19-30.

Usaha Menjadi Mengerti

Setelah melewati proses membaca dan tela’ah / review tentunya untuk fase selanjutnya seseorang di tuntut untuk paham dan mengerti, di sini intelegensi otak sangat mempengaruhi dalam pemahaman seseorang . ada beberapa hal yang harus di lakukan agar menjadi mengerti di antaranya adalah dengan otodidak ( mengerti dengan sendirinya ) namun teruji kebenarannya hal ini di butuhkan nalar yang tinggi , yang kedua proses diskusi dengan orang lain , cara yang kedua di lakukan apabila cara perdana sudah tidak maksimal.di sini kadang muncul kendala karena pada dasarnya untuk berdiskusi membutuhkan subjek lain yang betul-betul siap, di sebutkan dalam Al-qur’an. Ayat ini mengarahkan kita pada satu pokok penjelasan betapa urgennya bermusyawarah tentang suatu hal yang tidak dapat di pecahkan dengan sendiri,mungkin dengan beberapa asumsi dan opini dari orang lain dapat menemukan problem solving sehingga kita dapat menjadi mengerti dan paham .

Sukses Dalam Belajar

Mengerti

Mengerti berarti dapat menjelaskan pada orang lain dan mengaplikasikan yang telah di baca dan di pelajari dalam kehidupan sehari hari.ada perbedaan yang signifikan antara hafal dan mengerti walaupun keduanya merupakan dua unsure punya / sinergi yang saling menopang dan tidak dapat di pisahkan .karena untuk mencapai pada tingkatan mengerti kadang individu harus melewati bagian hafal nah di sinilah letak perbedaan dan juga persamaan antara mengerti dan hafal.

Bisa Mengerjakan Evaluasi

Setelah melalui beberapa bagian dari belajar , mengulang dan mengerti buah yang dapat kita petik adalah bisa menjelaskan dan mengerjakan soal / problematika dengan maksimal dan sesuai apa yang di harapkan , bisa mengerjakan evaluasi merupakan inti sari dari sebuah proses pembelajaran yang melewati proses mata rantai sebelumnya.

Mendapat Nilai Bagus / Pujian

Dua hal yang sangat kontradiktif dan bercampur aduk dalam benak kita , pertama adanya perasaan bangga bisa mengerjakan evaluasi namun di hadapkan pada perasaan harap – harap cemas saat menunggu hasil kerja (evaluasi ) apakah mendapat nilai bagus ataukah sebaliknya , karena mendapat nilai bagus menjadi bukti yang kongkrit keberhasilan belajar , dan juga keberhasilan usaha sukses yang telah teruji keabsahannya hal lain yang di rasakan adalah senang karena mendapat pujian dari guru , orang tua , dan teman .yang tentunya memotifasi seseorang lebih semangat lagi untuk mendapatkan nilai yang lebih bagus.

Bertukar Pikiran

Aktifitas lain yang sangat mendorong terhadap sukses belajar adalah bertukar pikiran / shering dengan orang lain karena dengan bertukar pikiran dapat memadukan dua opini berbeda yang akan saling melengkapi satu dengan yang lain dan akan mengokohkan satu masalah yang sebelumnya dirasa belum matang atau belum di kuasai sama sekali pemahamannya .

Hal-hal Yang Harus Di lakukan

Tekun Belajar

Tekun adalah melakukan sesuatu yang berkesinambungan , tekun belajar meerupakan syarat mutlak untuk meraih hasil maksimal dalam pendidikan yang dapat mengantarkan seseorang pada gerbang keberhasilan dan pencapaian yang di inginkan . karena dengan menekuninya dapat mencairkan hal rumit yang tidak dapat di selesaikan hanya dengan sekali proses belajar.

Kreatif

Kreatif adalah membuat ide ide baru yang actual menunjang kesuksesan belajar , serta dinamis menyikapi suasana belajar yang tak hanya diam dalam menerima paparan pendidik, sehingga tercipta kreatifitas yang tinggi untuk meningkatkan produktifitas seorang pelajar di dalam menimba ilmu pengetahuan .

Kemauan

Kemauan sama halnya dengan motivasi yang artinya dorongan individu untuk melakukan aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Ada dua macam motif atau motifasi yaitu Intrinsic dan ekstrinsic ( dorongan dari dalam dan dorongan dari luar diri seseorang ) nah motifasi intrinsic inilah yang sangat dominan dalam mengantarkan individu mencapai kesuksesan .dimana ada kemauan di situlah pasti ada jalan keluar , dengan kemauan yang tinggi akan memobilitasi seseorang di dalam mencapai yang di cita-citakan , karena kemauan (spirit) yang kuat merupakan modal utama dan kunci pokok untuk menggapai kesuksesan di segala aspek kehidupan, kemauan menjadi peran yang sangat vital untuk menuju gerbang keberhasilan yang di impikan .

Sumber

Yahya Harun; alih bahasa, Fajariska.2002.Semangat & Gairah. Jakarta : Flobal Cipta Publishing.
Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al-Ustsaimin. Semangat bisa bertambah dan berkurang.Daarul-Fikri 2003.
Abdullah Gymnastiar.2003.Mewaspadai tipu daya setan. Daarut Tauhed “MQ”. Bandung.
Harun Nasution. Upaya menghidupkan semangat . Jakarta. UI 1985
Al- Ghazali . Ghiroh. Ihya’Ulumu dhin .
M. Dhiauddin.2001. Konsep Gairah Dalam Masyarakat Jahiliyah : Jakarta . Gema Insani Press.
Peran Pesantren dan Ulama' (Kiyai) di Madura
0

Peran Pesantren dan Ulama' (Kiyai) di Madura

Dalam konteks pembangunan dimadura, pesantren sebagai indonesia indigenious culture memainkan peran secara aktif, baik sebagai motivator, innovator dan dinamisator masyarakat madura selain itu, pesantren selalu berada digarda terdepan dalam mengawal pembangunan madura, dengan menyumbangkan gagasan konstruktif, atau bahkan terlibat secara langsung dalam proses pembangunan madura sejak awal perencanaan, termasuk ketika ide pendirian badan otorita madura mencuat ke permukaan.

Pesantren dan ulama' di madura memiliki beban yang cukup berat. Kehadiran dan peran aktifnya selalu ditunggu oleh segenap lapisan masyarakat madura. Karenanya, agar bisa terus eksis dan produktif, pesantren dan ulama dituntut untuk sanantiasa melakukan proses perbaikan dan peningkatan kualitas dan mampu mengemban amanah secara professional dan proporsional.

Peran Pesantren dan Ulama' (Kiyai) di Madura

Masyarakat madura pada umumnya menjadikan pesantren sebagai pilihan utama tempat pendidik putra-putrinya. Khususnya dalam menimba ilmu Pengetahuan Islam, disamping sebagai tempat bertanya, konsultasi, meminta nasihat dan do'a guna mengatasi problem hidup.

Ketaatan dan kehormatan masyarakat madura terhadap pempinan pesantren sangat tinggi, ini sejalan dengan falsafah hidup masyarakat madura yang memposisikan seorang guru, ulama, kyai, atau pimpinan pesantren dalam urutan kedua setelah penghormatan terhadap kedua orang tua mereka. Falsafah hidup masyarakat madura yang dimaksud dalai, "bupha', bhabu', guru, rato" (bapak, ibu, guru, dan raja).

Falsafah hidup masyarakat madura ini kemudian berimplikasi pada peran pesantren, khususnya kiyai dalam keseluruhan aspek kehidupan masyarakat madura. Posisi kiyai tidak lagi semata sebagai pemimpin formal pesantren melainkan pemimpin informal (informa leaders) yang bertugas memberdayakan masyarakat madura. Kyai juga berfungsi sebagai moral force yang turut memberikan kesadaran normative kepada masyarakat madura.

Adapun ulama' atau kyai juga memiliki tempat yang spesifik dalam masyarakat madura, tidak hanya karena proses histories, tetapi juga di dukung oleh kondisi-kondisi ekologi (tegal) dan dtruktur pemukiman penduduk yang ada. Kondisi-kondisi demikian, kemudian melahirkan organisasi sosial yang bertumpu pada agama dan otoritas ulama'.

Hubungan antara kyai dan umatnya sangat dekat, dan kiyai memiliki peran dominant dalam kehidupan umatnya. Apa yang dikatakan oleh seorang kiyai niscaya akan di ikuti oleh umatnya bahkan kadang-kadang tanpa memperhitungkan apakah hal itu baik atau tidak.

Dalam masyarakat madura, kiyai paling di hormati dibandingkan dengan golongan sosial yang lain. kiai memiliki penghormatan sosial dari masyarakatnya. Kiai akan lebih dihormati kalau ia memiliki karisma, karena kelebihan ilmu agamanya itu. Apa yang dikatakan akan dituruti dan dilaksanakan umatnya (orang madura). Pejabat dan orang kaya disini masih hormat kepada kiyai.

Adapun tipe relasi sosial antara kiyai dimadura barat (bangkalan) dan kiyai dimadura timur (sampang, pamekasan dan sumenep) agak berbeda. Seluruh kyai di bangkalan masih terikat dalam jaringan kekrabatan yang luas dengan ulama' karismatik dijawa dan madura yakni Syaikhona Kholil. Ia dalai pendiri pondok pesantren Syaikhona Kholil di bangkalan pada tahun 1875., di pesantren itu.

Sedangkan dimadura bagian timur, secara umum hubungan sosial antar kiai tidak ikat oleh jaringan kekerabatan yang luas seperti di Bangkkalan. Hubungan antara kiyai tidak tidak bersifat hirarkis, masing-masing kiyai bersifat otonom, khususnya dalam hubungan dengan umatnya dan dengan lembaga sosial lainnya, seperti birokrat dan legislative. Dalam struktur sosial, kiyai memiliki pola hubungan yang dominan dengan umatnya.

Badan Otorita Madura

Gagasan pendirian Badan Otorita Madura bermula ketika Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung ke pamekasan dalam rangka peringatan Nuzulul Qur'an 1427 H, 9 September 2006. Saat memberi sambutan, SBY menegaskan tekad pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Suramadu tepat waktu (tahun 2008). Lebih dari itu, SBY mengatakan, bahwa pembangunan Madura bukan saja dari sisi fisiknya saja tetapi yang lebih penting adanya ketetapan bahwa pembangunan tersebut harus berlandaskan pada ajaran agama Islam, norma-norma budaya, dan adat istiadat Madura.

Badan Otorita inilah yang kemudian memiliki otoritas untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi pembangunan Madura. Karenanya, peranan yang dimainkan cukup menentukan arah pembangunan Madura selanjutnya. Untuk efektivitas, Badan otorita harus memiliki rumusan konseptual dan aplikatif yang terukur dan proposional terutama bagaimana pembangunan Madura seharusnya dilaksanakan. Kalau tidak, Badan Otorita hanya akan menjadi beban baru bagi keuangan pemerintah.

Pada perkembangannya, berdasarkan surat edaran Gubernur Jawa Timur, Istilah Badan Otorita Madura kemudian diganti menjadi Badan Percepatan Pembangunan dan Perkembangan Wilayah Suramadu (BP3WS). Penggunaan istilah BP3WS ini dinilai lebih tepat dan akomodatif ketika dikaitkan dengan betapa pentingnya akselerasi pembangunan di Madura dari segala sisi.

Daftar Pustaka

Bruinassen, Martin Van. Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat, 1995, t.p.
Kuntowijoyo, "Pengantar" dalam Mutmainnah, Jembatan Suramadu, Respon Ulama terhadap Industrialisasi Madura, Yogyakarta, 1998.
Subaharianto, Andang, Industrialisasi Madura, Malang; Bayumedia, 2004.
Tidjani Djauhari, Mohammad, Membangun Madura, cet I.

Anak Didik, Pertumbuhan, dan Lingkungan Islami 0

Anak Didik, Pertumbuhan, dan Lingkungan Islami

Setiap individu memiliki ciri, sifat bawaan (heredity), dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Ahli psikologi berpendapat bahwa kepribadian seseorang dibentuk oleh perpaduan faktor pembawaan dan lingkungan. Karakteristik bawaan, baik yang bersifat biologis maupun psikologis, dimiliki sejak lahir. Apa yang difikirkan, dikerjakan, atau dirasakan seseorang, atau merupakan hasil perpaduan antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diwariskan dan pengaruh lingkungan sekitar .

Perkembangan Psikologis menurut Bijau dan Baer adalah perubahan progresif yang menunjukkan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungannya .

Selanjutnya, menyikapi karakteristik yang dimiliki oleh setiap individu tentunya tidak sama antara individu satu dengan individu lainnya, maka dapat ditarik benang merah bahwa terkadang seseorang dilahirkan oleh orang tua yang sama, akan tetapi sifat dan karakter seorang anak tidak sama disebabkan oleh kedua faktor yakni faktor internal (bawaan) dan faktor eksternal (lingkungan) yang saling mempengaruhi kedua faktor tersebut dan hal ini lebih dikenal dengan konvergensi (perpaduan bawaan dan lingkungan).

Namun secara formal individu seorang anak yang sudah berada dalam lingkungan pendidikan disebut peserta didik. Secara formal peserta didik adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Pertumbuhan menyangkut fisik dan perkembangan menyangkut psikis. 

Berbicara mengenai perkembangan seorang anak tidak dapat dipungkiri kan mengalami perkembangan social yang tidak dapat dipisahkan dengan interaksi antar individu dengan kehidupan lingkungan social masayarakat yang ada disekitarnya. Dalam proses pertumbuhan dan dan perkembangannya, setiap individu tidak dapat berdiri sendiri, tetapi memerlukan bantuan individu lainnya. Bayi yang baru lahir tidak dapat mempertahankan kehidupannya tanpa bantuan orang tuanya. Sejalan dengan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya menjadi dewasa, akan mengenal lingkungan yang lebih luas. Perkenalan dengan orang lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian ayah dan saudara-saudaranya, akhirnya ia mengenal orang lain di luar lingkungan keluarganya, selanjutnya, orang yang dikenalnya semakin banya dan semakin heterogen.

Pada umumnya, setiap anak akan lebih tertarik kepada teman sebaya yang sama jenis kelaminnya. Anak-anak itu kemudian akan membentuk kelompok sebaya dengan dunianya, memahami dunianya, dan dunia pergaulan yang lebih luas. Selanjutnya, manusia mengenal kehidupan bersama, berkeluarga, bermasyarakat dan berkehidupan social. Dalam perkembangannya, ia mengetahui bahwa kehidupan manusia itu seorang diri, harus saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi, dan sebagainya. 

Lingkungan

Lingkungan adalah ruang dan waktu yang menjadi tempat eksistensi manusia. Dalam konsep ajaran pendidikan Islam, lingkungan yang baik adalah lingkungan yang diridai oleh Allah dan Rasulullah SAW. Misalnya lingkungan sekolah, madrasah, masjid, majlis taklim, balai musyawarah, dan lingkungan masyarakat yang islami. Adapaun lingkungan yang mendapat muraka Allah dan Rasul-Nya adalah lingkungan yang dijadikan tempat melakukan kemaksiatan dan kemungkara.

Sebenarnya yang salah atau jelek bukan lingkungannya, melainkan manusia yang memakai dan mengambil manfaat lingkungan bersangkutan. Pada dasarnya, semua lingkungan itu karunia Allah. Hanya saja, manusia yang bodoh menjadikan lingkungan itu kotor.

Bagi umat Islam, lingkungan yang baik dan berpengaruh dalam meningkatkan akhlak yang mulia adalah lingkungan yang sehat dan dijadikan tempat berbagai kegiatan bermanfaat, seperti pendidikan Islam, pengajian, dan aktivitas islami lainnya.

Anak Didik, Pertumbuhan, dan Lingkungan Islami

Anak didik akan tumbuhbersama lingkungannya dan dipengaruhi oleh lingkungannya pula. Dengan pandangan tersebut, pertumbuhan anak didik telah diukir oleh orang tuanya sejak ia dilahirkan. Ukiran perilaku anak oleh orang tua dilakukan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
  • Mensyukuri nikmat Allah dan memperbanyak ibadah kepad-Nya;
  • Mencari rizki yang halal
  • Membaca, Bismillahirrohmanirohim ketika hendak melahirkan anak
  • Mengumandangkan adzan dan iqamat ketelinga anak yang baru dilahirkan;
  • Mendoakan anak agr terlindung dari setan;
  • Memandikan anak dari kotoran yang melekat di tubuhnya;
  • Mencukur anak; melaksanakan akikah saesuai contoh Rasulullah SAW;
  • Memberi nama dengan nama yang baik menurut Islam.
  • Memberi air susu ibu dengan penuh kasih saying
  • Mengajari anak cara berbicara dengan bahasa yang baik;
  • Menyekolahkan anak dan mendidiknya dengan ilmu agama Islam sebagai bekal hidup;
  • Menyalurkan bakat dan minat dan cita-citanya;
  • Menikahkan anak dengan jodoh yang dipilihkan oleh Allah; dan
  • Melepas anak untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab dal;am mengarungi kehidupan baru berkeluarga bermasyarakat.
Pembinaan Lingkungan Islami

Lingkungan yang harus dibina dengan konsep Islam adalah sebagai berikut :
  • Lingkungan keluarga
  • Lingkungan sekolah
  • Lingkungan masyarakat
Pembinaan pertama kali bagi anak didik adalah lingkungan keluarga, karena merupakan tempat berinteraksi pertama kali, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orang tuanya, saudara-saudaranya, dan kerabat dekatnya yang tinggal serumah. Melalui lingkungan tersebut, anak mengenal dunia dan sekitarnya dan pola pergaulan sehari-hari. Orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik agar anak memperoleh dasar-dasar pola pergaulan yang benar dan baik melalui penanaman disiplin, kebebasan dan keserasian, keluaraga berfungsi sebagai media sosialisasi. 

Lingkungan keluarga menjadi tolak ukur keberhasilan anak didik dalam pendidikan. Oleh karena itu, terutama orang tua yang memikul tanggung jawab besar dalam pendidikan anak, sepatutnya mengembangkan potensi dirinya melalui keikutsertaannya dalam acara-acara yang bermanfaat, misalnya pengajian, berorganisasi, dan sebagainya. Dengan demikian, ilmu pengetahuannya semakin berkembang dan memberi manfaat untuk pengembangan pendidikan Islam dalam lingkungan keluarga. 

Sehubungan dengan kebutuhan social yang dialami anak didik untuk melakukan kontak dengan masyarakat supaya bisa berinteraksi dengan baik baik dengan teman-temannya secara wajar. Begitu juga supaya dapat diterima oleh orang yang tinggi dari dia, seperti orang tuanya, guru-gurunya dan pemimpin-pemimpinya. 

Kebutuhan ini perlu dipenuhi agar anak didik dapat memperoleh posisi dan prestasi dalam masyarakat. 

Setelah anak didik mengalami sosialisi dilingkungan keluarga, maka selanjutnya akan mengalami sosialisasi di lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah terdiri atas tempat belajar dan mengajar, para pendidik dan anak didik, karyawan sekolah, alat-alat dan fasilitas sekolah, seperti perpustakaan, dan aktivitas lainnya yang melibatkan lembaga pendidikan, seperti kegiatan ekstrakurikuler seperti perkemahan, olahraga, kegiatan kesenian, dan sebagainya. Dalam lingkungan sekolah, perbedaan individual anak didik perlu mendapat perhatian dari guru agar proses belajar mengajar berjalan secara kondusif. 

Sedangkan lingkungan masyarakat merupakan wilayah sosialisasi anak didik setelah mengalami interaksi social di lingkungan sekolah. Sebagai tahapan penyesuaian terhadap norma-norma dan nilai-nilai yang terdapat di masyarakat. Tahapan ini sering disebut dengan tahap penerimaan norma kolektif ( Generalized Other). Pada tahap penerimaan ini seoarang manusia sudah disebut orang dewasa. Anak didik bukan hanya menempatkan dirinya pada posisi orang lain, tetapi juga dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Individu tersebut telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang lain dengan siapa berinteraksi. Sebagai anak didik, ia telah mampu memahami peranan yang dijalankan seorang guru, dan sebagainya. 

Seiring dengan proses sosialisasi yang dialami dengan baik di lingkungan keluarga maupun sekolah, maka secara garis besar anak didik ketika memasuki dunia luar yakni lingkungan masyarakat, maka dia akan melakukan interaksi dengan baik sebagai hasil dari pola interaksi secara baik di lingkungan keluarga dan sekolah. Dengan bekal ilmu pendidikan yang baik, maka ketika anak tersebut menemukan berbagai kejadian atau peristiwa baru, asing, yang baik dan buruk, yang patut ditiru atau tidak pantas ditiru, yang terpuji dan yang tercela. Jelasnya, banyak peristiwa dan karakter kehidupan manusia yang memberikan pengaruh positif atau negative terhadap kehidupan anak didik ketika berada di lingkungan masyarakat . 

Kaitannya pengembangan ilmu pendidikan Islam dengan keberadaan hal-hal yang dinamis dan perkembangan globalisasi yang memengaruhi cara hidup masyarakat dewasa ini, ilmu pendidikan Islam dituntut untuk merumuskan berbagai teori pendidikan Islam yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Pengembangan ilmu pendidikan Islam berkaitan dengan lingkungan masyarakat ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
  • Pendidikan tentang lingkungan yang bersih, yakni yang bersih dari kemaksiatan. Oleh karena itu, perlu dipelajari dan diamalkan semua yang berkaitan dengan pendidikan akhlak dan budi pekerti yang baik menurut agama, undang-undang, dan norma-naorma yang berlaku dimasyarakat.
  • Pendidikan tentang amar ma’ruf nahi mungkar, yakni pendidikan dakwah yang menyemarakkan lingkungan masyarakat dengan berbagai kegiatan positif dan dijunjung tinggi oleh nilai-nilai keislaman, misalnya pengajian, tadarusan, bimbingan pengajian anak-anak, remaja, orang tua dan seluruh komponen masyarakat. Memperbanyak pembangunan tempat ibadah dan majelis taklim.
  • Pendidikan tentang sanksi social bagi anggota masyarakat yang merusak nama baik lingkungan social-religiusnya. Sanksi social diberlakukan dengan tetap mempertahanakan keselarasan dengan hokum yang berlaku dan nilai-nilai islami.
Masalah Penyimpangan Sosial
0

Masalah Penyimpangan Sosial

Dasar pengakategorian penyimpangan didasari oleh perbedaan perilaku, kondisi dan orang. Penyimpangan dapat didefinisikan secara statistik, absolut, reaktifis atau normatif. Perbedaan yang menonjol dari keempat sudut pandang pendefinisian itu adalah pendefinisian oleh para reaktifis atau normatif yang membedakannya dari kedua sudut pandang lainnya. Penyimpangan secara normatif didefinisikan sebagai penyimpangan terhadap norma, di mana penyimpangan itu adalah terlarang atau terlarang bila diketahui dan mendapat sanksi. Jumlah dan macam penyimpangan dalam masyarakat adalah relatif tergantung dari besarnya perbedaan sosial yang ada di masyarakat.

Masyarakat dan Penyimpangan
Penyimpangan adalah relatif terhadap norma suatu kelompok atau masyarakat. Karena norma berubah maka penyimpangan berubah. Adalah sulit untuk menentukan suatu penyimpangan karena tidak semua orang menganut norma yang sama sehingga ada perbedaan mengenai apa yang menyimpang dan tidak menyimpang. Orang yang dianggap menyimpang melakukan perilaku menyimpang. Tetapi perilaku menyimpang bukanlah kondisi yang perlu untuk menjadi seorang penyimpang. Penyimpang adalah orang-orang yang mengadopsi peran penyimpang, atau yang disebut penyimpangan sekunder. Para penyimpang mempelajari peran penyimpang dan pola-pola perilaku menyimpang sama halnya dengan orang normal yang mempelajari peran dan norma sosial yang normal. Untuk mendapatkan pemahaman penuh terhadap penyimpangan diperlukan pengetahuan tentang proses keterlibatan melakukan perilaku menyimpang dan peran serta tindakan korbannya.

Penyimpangan Sebagai Suatu Proses
Perilaku menyimpang adalah perilaku manusia dan dapat dimengerti hanya dengan kerangka kerja perilaku dan pikiran manusia lainnnya. Seseorang menjadi penyimpang sama halnya dengan seseorang menjadi apa saja, yaitu dengan proses belajar norma dan nilai suatu kelompok dan penampilan peran sosial. Ada nilai normal dan ada nilai menyimpang. Perbedaannya adalah isi nilai, norma dan peran. Melihat penyimpangan dalam konteks norma sosial membuat kita dapat melihat dan mengintepretasikan arti penyimpangan bagi penyimpang dan orang lain. Peran penyimpang adalah peran yang kuat karena cenderung menutupi peran lain yang dimainkan seseorang. Lebih jauh lagi, peran menyimpang menuruti harapan perilaku tertentu dalam situasi tertentu. Pecandu obat menuruti harapan peran pecandu obat seperti juga penjahat menuruti harapan peran penjahat.

Penyimpangan biasanya dilihat dari perspektif orang yang bukan penyimpang. Pengertian yang penuh terhadap penyimpangan membutuhkan pengertian tentang penyimpangan bagi penyimpang. Studi observasi dapat memberikan pengertian langsung yang tidak dapat diberikan metode lainnya. Untuk menghargai penyimpangan adalah dengan cara memahami, bukan menyetujui apa yang dipahami oleh penyimpang. Cara-cara para penyimpang menghadapi penolakan atau stigma dari orang non penyimpang disebut dengan teknik pengaturan. Tidak satu teknik pun yang menjamin bahwa penyimpang dapat hidup di dunia yang menolaknya, dan tidak semua teknik digunakan oleh setiap penyimpang. Teknik-teknik yang digunakan oleh penyimpang adalah kerahasiaan, manipulasi aspek lingkungan fisik, rasionalisasi, partisipasi dalam subkebudayaan menyimpang dan berubah menjadi tidak menyimpang.

Teori-Teori Individu tentang Penyimpangan
Pendekatan individu tentang penyimpangan mengkaitkan proses menjadi penyimpang dengan sesuatu yang ada dalam diri manusia, psikologi atau biologi. Teori individual sama dengan model pandangan medis yang mengkaitkan penyimpangan dengan kesakitan (illness), yang membutuhkan perawatan dan penyembuhan. Pandangan psikiatri dan psikoanalisis adalah sama dalam hal mencari akar penyimpangan pada pengalaman masa kecil, tetapi pandangan psikoanalisis lebih menekankan keterbelakangan dalam perkembangan kepribadian, konflik seksual dan alam pikiran bawah sadar. Tetapi tidak ada metode yang dapat membuktikan perbedaan yang konsisten antara penyimpang dan non penyimpang berdasarkan kepribadian bawaan.

Studi pelanggaran terhadap norma sosial, atau pelanggaran peraturan tidak hanya dipelajari oleh sub bidang sosiologi penyimpangan. Bidang analisis sosiologi lainnya yang juga mengkaji masalah tentang pelanggaran tersebut oleh para sosiolog disebut sebagai masalah sosial dan kriminologi. Perbedaan dalam hal analisisnya dengan studi penyimpangan sosial digambarkan dalam gambar berikut ini.

Kriminologi
Masalah sosial adalah daerah penelitian yang umum dan termasuk di dalamnya penyimpangan sosial dan kriminologi. Masalah sosial adalah isu-isu sosial yang oleh banyak orang diberikan penjelasan dan resolusi yang berbeda-beda atau dianggap masalah atau merugikan kesejahteraan masyarakat. Masalah sosial biasanya ditandai dengan klaim-klaim yang bertentangan dari banyak orang dan kelompok kepentingan terhadap isu-isu tertentu. Isu-isu tersebut termasuk pencemaran udara, kenakalan anak, aborsi, kejahatan, perkosaan, diskriminasi ras dan etnik, pengangguran dan korupsi.

Walaupun penyimpangan sosial didefinisikan sebagai masalah sosial, tetapi tidak semua masalah sosial adalah penyimpangan, di mana aturan-aturan sosial telah dilanggar. Pada penyimpangan sosial pelaku pelanggaran norma dapat ditemukan. Sementara dalam masalah sosial, pelakunya dapat dikategorikan sebagai individu, jaringan organisasi atau masyarakat itu sendiri.

Termasuk di dalam studi penyimpangan sosial adalah kriminologi. Penyimpangan sosial mempelajari perilaku dan mereka yang dianggap sebagai pelanggar aturan. Sedangkan kriminologi adalah studi tentang orang-orang yang melanggar aturan-aturan resmi yang disebut hukum. Kejahatan adalah suatu perilaku yang dianggap sebagai perilaku yang melanggar hukum. Ini adalah bentuk khusus perilaku menyimpang yang secara formal dan resmi ditetapkan oleh penguasa. Banyak jenis penyimpangan yang bukan kejahatan. Tetapi semua kejahatan adalah penyimpangan. Misalnya sakit jiwa bisa dianggap penyimpangan tetapi bukan kejahatan.

Sosiologi yang mempelajari penyimpangan sosial dan kriminologi mempunyai banyak kesamaan. Bahkan keduanya banyak meneliti bentuk-bentuk penyimpangan kriminal maupun penyimpangan non kriminal. Peneliti dari dua bidang ini memberikan perhatian pada sumber-sumber perilaku menyimpang, reaksi terhadap individu dan reaksi institusi terhadap perilaku menyimpang dan penyimpang, formasi kelompok penyimpang dan sub kebudayaan penyimpang, serta sosialisasi ke dalam peran-peran penyimpang. Walaupun dari sudut sejarah terdapat perbedaan mengenai teori dan pengertian tentang isu-isu yang perlu dipelajari antara penyimpangan sosial dan kriminologi, tetapi masih banyak sejumlah persamaan dari keduanya. Studi penyimpangan sosial seringkali menggunakan data-data kriminologi untuk mengilustrasikan secara teoritis keberadaan perilaku menyimpang secara umum.

Ada banyak persilangan pemikiran antara penyimpangan sosial dan kriminologi. Beberapa sosiolog menganggap penyimpangan sosial sebagai dasar penjelasan teoritik terhadap kriminologi dan studi masalah sosial. Sementara sosiolog lainnya lebih menitikberatkan pada perkembangan perspektif teoritis dan model konseptual yang lebih khusus terhadap fenomena yang berbeda yang dipelajari oleh masing-masing disiplin ilmu.

Seperti juga subbahasan sosiologi lainnya, studi penyimpangan sosial memberikan sumbangan terhadap pemahaman lebih mendasar akan ciri-ciri masyarakat dan perilaku manusia. Ia memberikan pemahaman terhadap variasi gambaran kehidupan normal sehari-hari. Modul Sosiologi Perilaku Menyimpang ini sebagian besar pembahasannya bersumber dari buku Sociology of Deviant Behaviour karya Marshal B. Clinard dan Robert F. Meier. Sistematika penulisannya juga mengikuti alur buku aslinya. Pembahasannya mencakup variasi dalam pola sosialisasi, permainan peran, afiliasi kelompok, kelompok organisasi, interaksi antara kelompok, gaya hidup, sikap, nilai, kehidupan keluarga, kontrol sosial dan perubahan sosial. Semua itu merupakan komponen masyarakat dan perilaku yang menjadi fokus perhatian para sosiolog.
Pergeseran Makna Sebuah Agama 0

Pergeseran Makna Sebuah Agama

Dalam kehdupan sosial agama merupakan juru damai agama berperan sebagai sesuatu yang bersifat multi fungsional. Agama sebagai pemelihara ketertiban masyarakat. Agama sebagai penjaga kelestarian nilai-nilai kebaikan, dan sebagai pencipta integrasi sosial. Agama adalah instrument penasehat kebersatuan sudah sangat pantas dijalankan agama, bukan menjadikan agama sebagai pemicu tindakan radikalisme atau tindak kekerasan, hendaknya menjadikan simbol-simbol keislaman seperti jilbab, masjid, ka'bah sesuatu yang bermanfaat yang bisa menyebarkan perdamaian dan kerukunan tidak mengeksplortasikan untuk memprovokasikan.
Seharusnya umat islam melaksanakan pergeseran titik perhatian dari formalitas menjadi regiulitas. Dalam beragama yang terpenting adalah sisi penghayatan dan aktualisasi terhadap subtansi nilai-nilai luhur keagamaan. Intinya menjadikan agama sebagai pemandu kehidupan. Segala tingkah laku manusia harus di…. Atas moral agama. Bukan mengasingkan agama sebagai objek yang dikendalikan sekehendak hati manusia, akan tetapi menjadikan agama seabgai subjek pengendali perhatian bagi manusia.

Allah mewahyukan agama untuk manusia bukan manusia diciptakan untuk kepentingan agama. Dengan agama manusia bisa mendekati tuhan dan mengharap ridho darinya melalui amalan ibadah yang berdimensi ritual keagamaan dan kesalehan sosial. Agama merupakan kata kerja yang mencerminkansikap keberagamaan atau kesalehan hidup berdasarkan nilai-nilai ketuhanan. Agama bukan kata benda yang hanya menjadi tumpukan ajaran dokterin dan hokum-hukum batu. Sejaauh ini masih banyak pemeluk agama islam yang menempatkan agama sebagai agama peribadatan, agama hanya menjadi wacana pasif karena pemeluknya merasa puas jika sudah memenuhi kewajiban ritualitasnya atau formalitas seremoni keberagamaannya.

Dari pergeseran agama ini mendorong pemeluknya lebih terfokus pada kesemarakan pelaksanaan ritualitas ditempat peribadatan. Orang ramai-ramai datang ke masjid lebih didorong oleh tuntunan aturan peribadatan atau kepuasan kerohaniannya masing-masing. Sehingga wajar jika kemudian berujung pada pencapaian kesalehan individual semata. Bahkan dengan agama cenderung membawa pemeluknya menjadi tidak toleran terhadap sesama. Oleh karena itu, sangat diperlukan berorentasi kembali dalam memahami keberagamaan. Keberagamaan ini perlu dipahami secara subtansial dengan lebih menekankan kepada pencapaian kualitas pengyatan terhadap hakikat ajaran agama. Seseorang yang mengartikan agama dengan menekankan demensi spiritualnya, akan cendrung bersikap apresatif terhadap nilai. Nilai luhur keagamaan, namun sebaliknya orang tersebut akan merasa terganggu oleh berbagai bentuk formalisasi agama, karena semua itu akan menghalangi maharnya nialai-nilai kegamaan.
Akibat dari pergeseran makna keagamaan ini berakibat serius terkadang cara memeluk agama memperlakukan ajaran agamanya. Apalagi umat islam Indonesia yang hidup dalam lingkungan masyarakat yang pluralistic, yang perlu menampilkan agama sebagai etika, dimana agama diharapkan mampu menjelankan fungsi ini, agama bisa memprbaiki pemeluknya dari keperibadian eksterm menjadi. Moderat. Nah, jika agama bisa difungsikan seperti ini, agama akan berwacana aktip karena menurut para pemeluknya.